SURABAYA | duta.co – Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah mengajak seluruh potensi dan kader NU yang sebelumnya sempat terbelah menghadapi Pilkada untuk sama sama menyukseskan Konferwil NU Jatim di Ponpes Hidayatul Mubtadien, Lirboyo, Kediri 28-29 Juli 2018 mendatang.
“Pilkada sudah selesai, mari sama-sama tinggalkan perbedaan, yang sudah ya sudah, mari sama sama mikirkan NU. Grafik NU terus menaik,” tegasnya saat memimpin pleno persiapan Konferwil Jatim di kantor PWNU Jatim, Selasa (17/7/2018) kemarin.
Pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Genggong Probolinggo ini menambahkan, berkhidmat di NU adalah bagian pengabadian kepada para ulama pendiri, yang kelak akan mendapat imbalan dari Allah swt.
“Percayalah jangan sampai menyia-nyiakan ulama. Kalau ada, hidupnya tidak akan barokah dan bakal sia sia, mungkin dapat sesuatu tapi tidak barokah, pokoknya yang memanfaatkan NU tak akan happy ending,” tambahnya.
Biasanya Kiai Mutawakkil berpidato di hadapan pengurus PWNU diselingi dengan guyonan khas pesantren. Namun kemarin tidak seperti biasanya. Kiai Mutawakkil terkesan serius dan agak terbata-bata. Mungkin karena rapat pleno terakhir di era jabatannya.
“Mungkin ini rapat terakhir, kepada semua lembaga yang selama ini mengabdi saya ucapkan terima kasih, saya mengapresiasi atas pengabdiannya yang ikhlas kepada NU,” paparnya.
Pada kesempatan tesebut, Kiai Mutawakkil sempat menyebut kas keuangan PWNU Jatim saat ini mencapai RP 3 Miliar. “Kas PBNU saja cuma Rp 2 M, kita punya uang Rp 3 M belum lagi asset asset PWNU Jatim, baik yang bergerak maupun tak bergerak,” paparnya.
Menariknya ia sempat meminta ketua NU akan datang untuk tidak kagetan dan tidak menjual NU untuk mencari jabatan.
“Yang jual NU supaya menjadi ketua atau incar jabatan akan kualat. Beda dengan Gus Dur, kalau Gus Dur dulu itu diminta (jadi Presiden), apalagi beliau masuk hitungan wali,” pungkasnya. (mha)
