
JAKARTA | duta.co – Jika tidak ada aral melintang, insya-Allah, Senin-Selasa (7-8 Juli 2025) di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah berlangsung pelantikan sekaligus Rakernas (Rapat Kerja Nasional) Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN).
Persiapan dan kesiapan panitia ini, telah dilaporkan oleh Mudir ‘Ali JATMAN, Prof Dr KH Ali Masykur Musa bersama Sekretaris Umum KH Ali M Abdillah dan Sekretaris Ahmad Rouf Qusyairi kepada Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (2/7/2025).
“InsyaAllah tempatnya di Pondoknya Kiai Nawawi (Rais ‘Ali JATMAN). Semua running well (berjalan baik) persiapannya dari sisi tempat, materi, dan lain-lain. Dan itu sekaligus Rakernas pertama sebagai follow up dari hasil kongres,” ujar Prof KH Ali kepada duta.co usai pertemuan dengan Ketum PBNU.
Menurutnya, peserta yang hadir sebanyak 2.000 orang. Terdiri dari unsur Idaroh Aliyah (pusat), Idaroh Wustho (wilayah) seluruh Indonesia, dan Idaroh Syu’biyah (cabang) di Pulau Jawa. PBNU pun men-support sepenuhnya dari sisi legitimasi sosial politiknya dan yang kedua dari legitimasi publik ke Nahdliyahnya. “Beliau-beliau (PBNU) akan hadir full,” ucapnya.
Masih kata Prof KH Ali, JATMAN adalah Nahdlatul Ulama, Nahdlatul Ulama dan JATMAN selalu dalam bingkai kebersamaan pemerintah karena apapun mereka adalah ulil amri sehingga kita koordinasikan siapa yang akan hadir.
Setelah pelantikan, lanjutnya, akan berlangsung Rakernas pertama yang akan membahas program-program kerja hasil dari kongres tahun 2024 di Kongres Ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
“Rakernas untuk mem-break down program-program kerja hasil kongres,” tegasnya.
Rakernas sendiri akan membahas detail tanggung jawab dan tugas pengurus di tingkat Idaroh Aliyah yang akan dibagikan ke tingkat Idaroh Wustho sampai Idaroh Syu’biyah. JATMAN, butuh span off control (rentang kendali) dari seluruh pengurus mempunyai tanggung jawab dan tupoksi.
“Dengan demikian pengurus Idaroh Aliyah tidak ada yang tidak punya tugas dan itu akan di-share dengan program JATMAN. Sebetulnya Idaroh Aliyah bisa men-share ke Wustho. InsyaAllah semua Wustho kebagian program yang bersifat nasional,” pungkas Prof KH Ali. (mky)