KEDIRI | duta.co — Meski secara tegas Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kediri, Munasir Huda menyatakan bahwa organisasi yang diketuainya akan bersikap netral dan undangan yang tersebar bukan atas nama Ansor, namun fakta di lapangan sosok Munasir berada di atas panggung mendeklarasikan dukungannya.

Acara deklarasi dukungan relawan kepada Pasangan Calon (Paslon) H, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, dijelaskan Ketua Pengurus Wilayah Fatayat Jawa Timur yang juga Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Mbak Puti, Hikmah Bafaqih dihadiri 7 elemen yang mendedikasikan diri sebagai relawan dan bagian tim pemenangan.

“Acara ini dihadiri 3.000 undangan terdiri 7 unsur kekuatan di Kediri baik kota maupun kabupaten, terdiri barisan kyai, ibu nyai, nahdliyat muda dan  mahasiswa. Untuk Fatayat untuk Kediri Kota dan kabupaten saya pastikan bulat mendukung Gus Ipul, adalah pilihan yang Insya Alloh baik,” jelasnya.

Selanjutnya tugas para relawan, dijelaskan Hikmah Bafaqih melakukan edukasi dan kampanye mengajak masyarakat untuk memilih Gus Ipul – Mbak Puti. Menyikapi kehadirannya, Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa dirinya hadir atas nama pribadi bukan sebagai organisasi.

“Bahwa Ansor secara organisasi netral dan undangan juga gak ada atas namanya. Mohon ditulis ya,” jelas Munasi Huda saat dikonfirmasi.

Para senior GP Ansor Jawa Timur pun angkat bicara. H Imron Rosyadi, mantan PW GP Ansor Jawa Timur menilai ‘jual-beli’ organisasi untuk kepentingan politik sudah terang-terangan. Mereka menggunakan alibi pribadi.

“Padahal kalau dia tidak menjadi Ketua Ansor, siapa yang mau pakai? Tidak ada. Dia kelihatan hebat, itu karena memakai baju Ansor. Silakan berpolitik, tetapi mundur dulu, dijamin tidak akan laku,” kata Kiai Rosyad yang juga pengasuh PP Al Mimbar Sambong, Jombang.

Hal yang sama disampaikan Achmad Yani Albanis. Aktivis GP Ansor asal Gresik ini bahkan berniat untuk menggalang kekuatan para senior, guna meluruskan organisasi. “Apa yang dilakukan Ketua GP Ansor Kediri, itu menyalahi aturan. Dia bisa saja bilang secara pribadi, tetapi, jabatan organisasi itu melekat. Kalau tidak ada jabatan organisasi, percayalah, dia tidak akan diajak bicara,” jelasnya.

Masih kata Yani, dalam waktu dekat para senior GP Ansor akan berkumpul, membuat wadah silaturrahim untuk meluruskan organisasi. Jangan sampai organisasi ini menjadi dagangan politik hanya untuk memuaskan ambisi pribadi. “Kita akan undang wartawan, kita deklarasikan IKA GP Ansor. Ini sudah darurat,” tegasnya. (ian/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry