SINERGI : Arif Witanto, Ketua DKR Jatim bersama Kadinsos Jatim, dr. Sukesi (Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co — Membaca berita di salah satu media, Ketua Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur, Arif Witanto angkat bicara, membantah pernyataan Pemerintah Kabupaten Kediri melalui plt. Kepala Kominfo, Krisna Setiawan.

“Catat pernyataan saya, itu yang disampaikan tidak benar,” tegasnya, Senin (22/04/2019)

Sebelumnya, Krisna Setiawan menyampaikan bahwa petugas Kantor Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri sudah bertindak melalui Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

“Tim TKSK telah mengunjungi rumah Wiji Fitriani penderita gangguan jiwa yang tinggal dengan neneknya. Selain itu telah berkoordinasi dengan perawat dari Puskesmas,” demikian Krisna Setiawan dalam pernyataannya.

Krisna bahkan menyatakan jika pasien telah mendapatkan kunjungan secara rutin dari petugas perawat jiwa Puskesmas setempat dengan fasilitasi BPJS masyarakat miskin.

Atas pernyataan tersebut, para relawan DKR hendak klarifikasi ke pemerintah daerah. “Kami sudah berulangkali mengajukan permohonan, namun selama ini dipersulit. Kok sekarang ngomong jika selama ini rutin dikunjungi dan mendapatkan perawatan,” jelas lelaki identik dengan rambut gondrong.

Bila memang dirawat dengan baik, kita acungi jempol. Namun fakta tidak demikian, sejumlah luka Wiji Fitiriani (28) warga RT. 02 RW.07 Dusun Tambak Desa Ngadi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, sudah penuh belatung.

“Bahkan luka busuknya tercium hingga radius 5 meter dari luar rumah. Ada upaya mengesankan bekerja maksimal namun faktanya tidak bekerja apa-apa. Nanti jangan-jangan anggaran untuk dia dikorupsi juga dalam bentuk laporan palsu,” ungkap Ketua DKR Jatim ini geram.

Kabar terbaru, Kadinsos Jatim dr. Suksesi melalui Kepala UPTD Yusmanu, juga menyampaikan, bahwa, saat ini pasien Wiji mendapatkan perawatan cukup baik di RSJ Menur didukung tim medis dari RS. Dr. Sutomo.

“Hari ini (Senin, red) kami bawa ke RSJ Menur, namun penangganan medis tetap didukung tim dokter RS. Dr. Sutomo. Bila proses penyembuhan selesai, nantinya dirujuk ke UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras di Kediri. Karena untuk memudahkan keluarga menengok,” jelas Yusmanu dikonfirmasi pagi tadi.

Terkait protes disampaikan Relawan DKR, Yusmanu menyatakan tidak ingin terlibat dalam permasalahan ini. “Kami saat ini fokus melakukan perawatan medis dan kejiwaannya sesuai perintah Ibu Khofifah (gubernur, red). Kami justru menyampaikan terima kasih kepada kawan-kawan relawan telah membantu sepenuh hati,” imbuhnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry