Calon Bupati Jombang dan Direktur Eksekutif Mata Publik Indonesia (MPI) Aryo Heriadi (kanan) FT/IST

JOMBANG | duta.co – Kendati rekomendasi partai politik (Parpol) belum tuntas, tetapi, persaingan ketat Pilkada November 2024 di Kabupaten Jombang, sudah bisa diprediksi. Kemungkinan kuat, tiga calon akan bersaing ketat. Masing-masing memiliki jaringan politik di basis nahdliyin.

“Terlepas dari sejauh mana mereka mampu mendulang suara warga NU, posisi Cawabup (calon wakil bupati red.) di Pilkada Jombang sangat menentukan. Cawabup bisa mendongkrak suara pasangan calon. Dari nama-nama yang masuk, nama Surambah masih di atas,” tegas Direktur Eksekutif Mata Publik Indonesia (MPI) Aryo Heriadi kepada duta.co, Minggu (11/8/24).

Menurut Aryo, MPI telah melakukan survey di banyak daerah di Jawa Timur. Teranyar survey berlangsung 19 s/d 23 Juli 2024. Ini menyusul survey pertama 16-21 Mei. MPI menjaring 440 responden berusia 17 tahun ke atas. Hasilnya, Kabupaten Jombang belum ada perubahan signifikan.

“Hanya nama bakal calon bupati Jombang Sugiat, yang semakin erat dengan kesan anti korupsi. Masyarakat merasa kinerjanya lebih baik dibanding pendahulunya. Di samping isu anti korupsi, nama Sugiat juga menjadi harapan anak muda terkait isu perluasan lapangan kerja. Ini yang paling menonjol,” tegasnya.

Masih menurut Aryo, PCNU Jombang dalam Pilkada nanti memiliki peran penting. Sementara masing-masing calon memiliki keterkaitan dengan basis nahdliyin. Pasangan Mundjidah-Surambah misalnya, masih seperti dulu, mengandalkan suara muslinat dan fatayat.

Sementara Warsubi lebih dulu masuk ke akar rumput, kantong-kantong NU. Apalagi kalau benar dia mengambil Gus Salman (Mantan Ketua PCNU Kabupaten Jombang, KH Salmanudin Yazid) sebagai wakilnya. Sementara Sugiat sendiri dipercaya sebagai Mustasyar PCNU Jombang.

Ditanya tentang peran anak muda (milenial dan Gen Z), Aryo menilai suara anak muda sangat menentukan. Karena itu, konsentrasi di jaringan milenial dan Gen Z menjadi sangat penting.

“Setelah rekoemendasi Parpol turun, kemungkinan akan ada perubahan signifikan untuk Kabupaten Jombang. Apalagi kalau gerakan ‘sadar politik’ kelompok milenial dan Gen Z berjalan massif. Kemungkinan berubah sangat besar,” pungkasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry