Workshop Kesehatan Ibu Hamil, Kamis (14/08/2025) bertempat di Ballroom Lotus Hotel. (dok/kom)

KEDIRI | duta.co – Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin, membuka Workshop Kesehatan Ibu Hamil, Kamis (14/08/2025) bertempat di Ballroom Lotus Hotel. Kegiatan diikuti perwakilan ibu hamil di setiap kelurahan, serta ketua dan anggota Pokja 4. Pada workshop ini diisi narasumber dari dokter spesialis kejiwaan RSUD Gambiran Novi Agung dan Ketua PC IBI Kota Kediri Mahaendriningtiyastuti.

“Kehamilan adalah sebuah perjalanan yang penuh anugerah namun juga penuh tantangan. Selama ini perhatian kita seringkali terfokus pada kesehatan fisik ibu hamil. Padahal kesehatan mental pada ibu hamil sama pentingnya untuk dijaga,” ujarnya.

Gus Qowim menjelaskan data menunjukkan hampir satu dari lima wanita hamil mengalami masalah kesehatan mental. Baik pada masa kehamilan maupun setelah melahirkan. Perubahan fisik, hormonal, dan psikologis dapat memicu kecemasan, stres, depresi bahkan post traumatic stress disorder. Kondisi ini bila tidak ditangani berisiko mempengaruhi kesehatan janin, meningkatkan potensi kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah hingga mengganggu tumbuh kembang anak. Oleh karena itu Pemkot Kediri terus berupaya menghadirkan layanan yang holistik bagi ibu hamil.

“Mulai penyediaan USG gratis di seluruh Puskesmas, kelas ibu hamil di setiap kelurahan, pendampingan khusus bagi ibu hamil risiko tinggi. Hingga skrining kesehatan jiwa yang dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan hingga pemerikasaan kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan,” jelasnya.

Wakil Wali Kota, menambahkan, workshop ini merupakan bagian dari upaya komprehensif tersebut. Dengan menggabungkan edukasi tentang kesehatan mental, pentingnya dukungan sosial, serta menjaga kebugaran melalui aktivitas fisik, seperti senam ibu hamil. Dengan tubuh yang bugar dan pikiran yang sehat, ibu hamil dapat menjalani proses kehamilan dengan lebih bahagia, mempersiapkan persalinan dengan lebih percaya diri, dan memberikan awal kehidupan yang terbaik bagi buah hati.

“Melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan bahagia berawal dari ibu yang sehat, baik fisik maupun mentalnya. Saya optimis dengan sinergi antara pemerintah, nakes, keluarga, dan masyarakat kita bisa menekan angka kematian ibu dan bayi. Serta menciptakan generasi Kota Kediri yang lebih sehat dan bahagia untuk masa depan,”imbuhnya.

Sementara, Ketua TP PKK, Faiqoh Azizah Muhammad Qowimuddin, mengungkapkan, ibu hamil memiliki empat peran dalam ketahanan keluarga. Pertama, peran dalam ketahanan fisik keluarga. Seorang ibu hamil yang menjaga kesehatan fisiknya sebenarnya sedang menjaga kekuatan keluarga. Kedua, peran dalam ketahanan ekonomi keluarga. Mungkin ada ibu hamil yang tetap bekerja atau berusaha membantu ekonomi keluarga dengan usaha kecil-kecilan. Namun peran yang tak kalah penting adalah mengelola keuangan keluarga. Ketiga, peran ketahanan sosial. Dimana ibu hamil adalah jantung rumah tangga. Kehangatan, komunikasi, dan suasana harmonis yang ibu ciptakan di rumah adalah energi positif bagi seluruh anggota keluarga. Keempat, peran dalam ketahanan psikologis. Ibu hamil perlu menjaga kesehatan mental. Mengelola emosi, menghindari stres berlebihan, dan percaya pada kemampuan diri.

“Kehamilan adalah tanggung jawab bersama, suami harus memberikan dukungan. Dengan menjalankan peran-peran tersebut ibu hamil dapat berkontribusi secara signifikan dalam membangun ketahanan keluarga Indonesia. Pada akhirnya akan berdampak positif pada ketahanan bangsa secara keseluruhan,” ungkapnya.

Ning Faiq, juga berpesan, agar Pokja 4 PKK memastikan edukasi yang telah diberikan benar-benar sampai dan bermanfaat di lapangan. Pokja 4 adapat melakukan beberapa hal. Seperti, mengambil peran sebagai agen perubahan, dan mengadakan pendampingan berkelanjutan.

“Saya harap Pokja 4 tidak hanya menjadi penggerak tetapi menjadi teladan. Sehingga ibu sehat keluarga kuat benar-benar terwujud di Kota Kediri,” pesannya. (bud)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry