SURABAYA | duta.co – Sidang Kanjutan perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek pembangunan Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) Kabupaten Lamongan dengan nomor perkara 72/Pid.Sus-TPK/2025/PN Sby kembali digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya, Senin,(15/9/2025).
Agenda persidangan kali ini adalah pembacaan nota pembelaan (pledoi) dari terdakwa Davis Maherul Abbasiya.
Kuasa hukum terdakwa, Nundang Rusmawan, SH, dalam pledoinya menegaskan bahwa pihaknya sudah menyampaikan pembelaan secara maksimal dengan berlandaskan fakta persidangan maupun pertimbangan yuridis.
“Alhamdulillah, proses persidangan berjalan sebagaimana mestinya. Jaksa tentu harus membuktikan dakwaannya, sementara tugas pokok kami sebagai penasihat hukum adalah memberikan pembelaan maksimal kepada klien. Semua alasan fakta persidangan dan alasan yuridis sudah kami sampaikan agar menjadi pertimbangan yang meringankan,” ujar Nundang usai persidangan.
Ia juga mengungkapkan bahwa uang pengganti dalam perkara tersebut telah dikembalikan.
“Sudah, uang pengganti sudah. Baik yang Rp150 juta maupun Rp92 juta, semuanya sudah dikembalikan,” tambahnya.
Nundang yang juga tercatat sebagai advokat di Rus&Co Law Office Jakarta Pusat menekankan bahwa sejak awal proses hukum, kliennya selalu bersikap kooperatif.
“Kami mengikuti semua tahapan dari penyelidikan hingga persidangan. Klien kami kooperatif, tidak berbelit-belit, dan sudah menjalani proses ini dengan baik. Harapan kami tentu hakim bisa memberikan putusan seringan-ringannya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Hakim Ni Putu Sri Indayani, SH, menutup jalannya persidangan dengan pesan singkat kepada seluruh pihak.
“Jaga kesehatan semua ya. Habis ini putusannya,” ucapnya.
Sidang perkara ini akan dilanjutkan dengan agenda pembacaan putusan oleh majelis hakim pada persidangan berikutnya. (gal)
