SURABAYA | duta.co – Beredar komentar singkat ekonom Dr Rizal Ramli dalam sebuah video, hasil potongan dari kanal YouTube Fadli Zon Official, di berbagai media sosial Selasa, 18 Januari 2022, terkait kengototan pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Penajem Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Durasinya sangat pendek. Hanya 0:42 detik. Tetapi, isinya, sangat keras dan tegas. “Siapa yang mau pindah ke Penajem, Kalimantan Timur. Tidak ada kan? Tetapi, dengan Beijing, dengan penduduk 1,4 miliar, banyak yang mau pindah ke situ. Jadi kita mau bangunkan ibu kota buat siapa? Apakah betul buat bangsa kita? Atau kita persiapkan ini untuk Beijing baru? Yang jelas sajalah Pak Jokowi, ngomong apa adanya saja. Apalagi dalam suasana negara tak punya duit,” demikian RR panggilan akrab Dr Rizal Ramli terlihat duta.co, Selasa (18/1/22).
RR juga melihat pemindahan IKN ini dipaksakan. Menurutnya, sudah banyak negara yang melakukan pemindahan IKN. Ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. “Begini, yang pindahkan Ibu Kota Negara di dunia ini, banyak. Ada yang berhasil, ada yang tidak,” kata Rizal Ramli dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Fadli Zon Official pada Senin, 17 Januari 2022.
Jarak Tempuh
Masih menurut RR, sebagian besar negara yang gagal dalam pemindahan IKN dikarenakan jarak ibu kota baru dengan ibu kota lama terlalu jauh. Salah satunya adalah Brazil. Negara ini memindahkan IKN dari Rio de Janiero ke Brazil City yang jaraknya hampir enam jam. Namun, ternyata, tidak ada pejabat, masyarakat, atau pun pihak swasta yang pindah ke ibu kota baru tersebut.
Sementara, India pernah memindahkan IKN dari Old Delhi ke New Delhi, dan ternyata berhasil karena jarak tempuhnya hanya 1-2 jam. “Jadi, kuncinya itu kedekatan dengan yang baru, 2 jam maksimal, ibu kota baru yang berhasil itu ternyata jaraknya cuma 1-2 jam dari ibu kota lama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu mengungkapkan akan sulit mengundang masyarakat, pejabat, ataupun pihak swasta yang akan pindah ke Kalimantan Timur.
Masih menurut RR, yang tertarik untuk membeli tanah di ibu kota baru itu adalah BUMN China yang akhirnya mengundang penduduk Beijing untuk tinggal di Kalimantan Timur.
“Nah yang tertarik untuk itu, BUMN China untuk beli tanah di situ. Bangun ibu kota baru, tapi penghuninya siapa itu nanti? Rakyat mah nggak mau pindah ke situ. Penghuninya ngundang lagi, pasti penduduk dari RRC buat jadi penduduk di situ,” ujarnya sebagaimana berita https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/. (mky)