MADIUN | duta.co- Wakil Ketua Tim Penggerak-PKK Kabupaten Madiun Ny Lies Iswanto baik pelatihan anyaman plastik dilakukan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro setempat. Apalagi, hasil anyaman plastik memiliki corak dan model baru mampu menembus pasar ekspor di sejumlah negara.
“Saya berikan apresiasi atas pelatihan itu, apalagi pemateri tadi menyampaikan usaha itu mampu menembus sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika. Peserta pelatihan harus didorong mampu membuat anyaman bisa diimpor,” ujarnya saat meninjau “Pembinaan dan Pelatihan Ketrampilan Kerja Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat (Pelatihan Anyaman Plastik) 2017”, Kamis (10/8).
Ia menyarankan jika anyaman plastik bisa berkembang harus terbuat dari bahan cukup bagus, lalu desain juga harus variatif dari tas besar hingga sarung tisu. Jika model selama ini ditampilkan terasa monoton sampai tidak ada asesorisnya, sehingga terkesan kurang manis. “Saya juga sampaikan pelatihan ini kepada ketua (Ny Sri Purwanti Muhtarom) saat ini naik haji,” ujarnya lag
Kesempatan sama, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Anang Sulistyono menjelaskan pelatihan diikuti sebanyak 50 orang dari sentra anyaman plastik yaitu Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari dan Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan. Kedua desa itu selama ini sebagai sentra anyaman plastik, belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Pemateri anyaman plastik Hajar Valasifa menggeluti usaha anyaman sejak 8 tahun silam, guna memenuhi kebutuhan impornya membentuk kemitraan di berbagai daerah. “Saya tiap tahun mengirim 2-4 kontainer untuk impor, jika tidak mampu jalin kemitraan dengan mitra sejumlah daerah. Perlu jadi catatan dari bahan, motif hingga asesoris patut diperhatikan,” tandasnya. (ags)