
LAMONGAN | duta.co – Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, akhirnya buka suara menanggapi isu dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan MAN 1 Lamongan.
Dugaan pungli itu mencuat setelah muncul kabar adanya pembayaran iuran sekolah yang ditransfer ke rekening pribadi serta larangan bagi wali murid untuk mengirim bukti transfer.
Dalam keterangannya, Sabtu (13/9/2025), Nur Endah menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Menurutnya, seluruh pembayaran dilakukan secara resmi melalui rekening lembaga, bukan ke rekening pribadi.
“Pembiayaan pendidikan bersumber dari orang tua atau wali murid, dan itu sudah menjadi kesepakatan bersama setelah pertemuan serta diskusi antara pihak madrasah, komite, dan wali murid. Untuk meringankan pembayaran, orang tua bisa memilih sistem angsuran bulanan maupun tahunan. Sedangkan bagi siswa yang tidak mampu, kami memberikan pembebasan biaya setelah mengajukan keringanan,” jelas Nur Endah.
Ia menambahkan, pihak sekolah juga menyarankan agar setiap wali murid menyimpan bukti transfer pembayaran dengan baik dan mengirimkannya kepada pihak madrasah sebagai arsip. Hal ini untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
“Tidak ada pembayaran ke rekening pribadi. Semua melalui rekening resmi lembaga. Kami harap wali murid menyimpan dan menyerahkan struk transfer sebagai bukti sah pembayaran,” tegasnya.
Terkait informasi besaran biaya sekolah, Nur Endah meluruskan kabar yang beredar di masyarakat.
Ia menjelaskan, sumbangan pembangunan di MAN 1 Lamongan bukan Rp4,5 juta, melainkan berada pada kisaran Rp3 juta hingga Rp3,5 juta sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKJM).
Selain itu, terdapat sumbangan biaya operasional pendidikan sebesar Rp250 ribu per bulan dan sumbangan kegiatan ekstrakurikuler tahunan Rp1 juta.
“Semua rincian biaya sudah disesuaikan dengan RKJM. Dan kembali kami tegaskan, bagi siswa yang tidak mampu, ada ketentuan khusus berupa pembebasan biaya. Jadi orang tua tidak perlu khawatir,” ungkapnya.
Lebih jauh, Nur Endah mengimbau agar wali murid tidak sungkan untuk berkonsultasi dengan pihak madrasah, baik melalui Wakil Kepala Sekolah maupun dirinya secara langsung, apabila masih ada yang belum memahami mekanisme pengajuan keringanan biaya pendidikan.
“Kami terbuka. Jangan sampai ada orang tua yang merasa malu atau segan. Silakan datang, kami siap membantu,” katanya.
Di akhir keterangannya, Nur Endah menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh wali murid yang telah mendukung program pendidikan di MAN 1 Lamongan.
Ia berharap, komunikasi antara madrasah dan wali murid tetap terjalin baik demi menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi para siswa. (ard)





































