BLITAR | duta.co – Ada yang berbeda dilakukan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kediri saat perayaan ultah Ke 50 BPJS. Tidak tanggung-tanggung untuk memantau optimalisasi layanan BPJS kesehatan memantau langsung pelaksanaan pelayanan progam JKN-KIS.

Sehari menjadi pelayan tersebut dilakukan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kediri, Gatot Subroto sebagai pelayan masyarakat. Agenda ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50 serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, Kepala BPJS Kesehatan terjun langsung meninjau pelayanan dan turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung.

“Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, kedepannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kediri, Gatot Subroto, usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor Kabupaten Blitar, Selasa (3/7).

 Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPJS Kesehatan KC Kediri menggantikan sementara petugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).

 “Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi saya. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri,” ucap Gatot.

 Menurut Gatot, jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat. Dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80% dari total penduduk Indonesia. Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk. Austria menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100% populasi penduduk.

“Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama,” kata Gatot.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.079 Optik.

Gatot menambahkan untuk setiap tahunya rata-rata BPJS cabang kediri telah mencairkan klaim sebesar kurang lebih Rp 1,2 triliun. Lananan ini sekaligus menunjukan betapa siapnya BPJS kesehatan hadir di tengah masyarakat Kediri, Blitar, Nganjuk. ndi

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry