TKP: Sejumlah warga menunjukkan TKP tempat bocah terlindas kereta api. Duta/Tunggal Teja

SURABAYA | duta.co – Lantaran asyik bermain-main di tengah perlintasan kereta api di dekat perkampungan jalan Gubeng Kertajaya II KA, seorang bocah berusia 12 tahun tewas terlindas kereta api dari arah Selatan, Senin (24/4) siang.

Kejadian itu bermula saat korban bersama tiga temannya tengah bermain ditengah perlintasan rel double trek. Mereka membawa paku untuk dilindaskan ke roda Kereta Api saat melintas.

Hal tersebut diutarakan Roby Ismail, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian. Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB siang  korban datang bersama tiga temannya. “Ya memang biasanya anak-anak sering main paku dilindasin ke kereta, sampai pipih menyerupai pedang kecil gitu pak,” ujar Roby saat dimintai keterangan oleh polisi.

Saat itu, Roby melihat korban dan tiga temannya sedang menunggu kereta api dari arah utara. Sambil menunggu kereta berangkat dari stasiun Gubeng, mereka menyempatkan makan ditengah rel double trek tersebut. Tak berselang lama, tiga teman korban melihat jika ada kereta api melaju dari arah selatan, maka ketiganya pun segera lari menjauh dari rel. Sedangkan korban, masih meneruskan makan ditengah rel sebelum akhirnya lari ikut teman-temannya.

“saat lari itu, korban terpelset hingga posisinya tengkurap di tengah rel, lalu kereta api dari selatan langsung menyambar kepala korban hingga pecah,” imbuh Roby.

Setelah kereta api lewat, warga sekitar berhamburan melihat kondisi korban, dan saat itu juga korban dipastikan tewas dengan luka parah dibagian kepala.

Kapolsek Gubeng, Kompol Agus Bahari yang datang langsung dilokasi kejadian masih mencari tau identitas korban yang diperkirakan masih berusia 12 tahun , sebab tiga teman korban kabur, sedang para warga sekitar tidak mengenal korban.

“Tiga temannya langsung lari dari lokasi, kami sudah sebar anggota untuk mencari identitas korban. Selain itu kami mencoba berkoordinaai dengan pihak PT KAI untuk mencari tahu kereta apa yang menabrak korban tadi,” terang Agus di lokasi.

Polisi masih kesulitan untuk melakukan autopsi jenazah korban, mengingat identitas dan keberadaan keluarga korban masih belum diketahui. Proses evakuasi pun berlangsung kurang lebih satu jam, sedang jasad korban ditutupi koran oleh warga sekitar .

“Kini korbaan kami bawa ke RSUD Dr Soetomo, kami masih menunggu persetujuan keluarga untuk autopsi jenazah korban,” pungkas Agus. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry