MOJOKERTO | duta.co – Melonjaknya harga barang-barang komoditas menjadi salah satu pemicu melonjaknya inflasi. Untuk mengendalikan agar inflasi tidak melambung tinggi, Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
GPM kali ini, Selasa (20/8/2024), diadakan di Pasar Tani, jalan Wijaya Kusuma, desa Banjaragung, kecamatan Puri. Berbagai barang komoditas seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah dan putih, cabai, dan daging ayam dijual.
Sejak dibuka pukul 08.00, sejumlah komoditas diserbu emak-emak. Atik, salah seorang pembeli tampak girang usai membeli sejumlah komoditas. “Lumayan harganya lebih murah,” katanya.
Kepala Dispari Kabupaten Mojokerto Moh. Ridwan mengatakan, GPM merupakan program pemerintah mulai dari daerah hingga pusat sebagai salah satu upaya antisipasi kenaikan harga dan inflasi.
“Kalau memang ada kenaikan harga barang komoditas di masyarakat maka bisa diminimalisir dengan GPM ini,” katanya.
Lebih jauh dijelaskan, GPM diadakan tidak hanya karena harga barang komoditas sedang naik sebab GPM diselenggarakan dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan.
“Harga dipengaruhi oleh stok. Kalau stoknya tidak ada, pasti harga barang menjadi naik. Sebaliknya, kalau stok tersuplai terus dan stabil, maka harga pasti stabil juga,” jelasnya.
“Jadi GPM ini diselenggarakan agar masyarakat kabupaten Mojokerto terpenuhi kebutuhannya dan harga barang komoditas di GPM di bawah harga pasar,” Imbuhnya.
Dipilihnya Pasar Tani Banjaragung ini sebagai tempat diselenggarakannya GPM karena merupakan tempat keramaian, sehingga masyarakat tahu ada pasar murah.
“Salah satu alasan GPM diselenggarakan kali ini karena ada barang komoditas yang harganya naik. Tapi, tidak selalu GPM diselenggarakan karena harga naik,’ tandasnya.
Untuk GPM kali ini, Dispari menggandeng 11 vendor, yang terdiri dari BUMN pangan perum Bulog, produsen dan distributor. Tujuannya untuk memotong saluran distribusi kepada masyarakat langsung.
Pada GPM kali ini, vendor menjual minyak goreng Kita Rp14.900/liter, bawang merah Rp7. 000 per 1/2 kg, dan bawang putih Rp 17.000 per 1/2 kg.
Lalu, cabai rawit Rp10. 000 per 1/4 kg, cabai kering Rp 9.000 per 1 ons, beras medium SPHP Rp 55.000 per 5 kg, telur Rp 23.000 per kg, minyak goreng Sanky Rp 15.500 per900 gr.
Harga komoditas-komoditas tersebut jauh di bawah harga pasar, dimana harga pasar untuk telur Rp 26 per kg, ayam broiler Rp 32 ribu, bawang merah Rp 18.155 per kg, bawang putih Rp 34.400 per kg, cabai merah Rp 34 per kg, cabai rawit Rp 58.200 per kg. (ywd)