Menpora Zainudin Amali (dua dari kiri) ditemani Rektor Unesa, Prof Nurhasan (kiri) mendengarkan penjelasan tentang sport science dari tim Unesa di Fitness Center Kampus Unesa Lidah Kulon, Rabu (16/3/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Sepuluh Perguruan Tinggi di Indonesia digandeng Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI. Ini dilakukan untuk menyetak atlet elit nasional yang berprestasi di kancah dunia.

Salah satu kampus di Jawa Timur yang ditunjuk adalah Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Karenanya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali mengunjungi fasilitas yang ada di Unesa ditemani Rektor Prof Nurhasan, Rabu (16/3/2022).

Menpora mengelilingi semua fasilitas yang ada terutama laboratorium semua cabang olahraga yang ada di kampus yang dulunya bernama IKIP Surabaya itu. Dan nampaknya Menpora sangat puas setelah berkeliling. “Unesa sangat layak,” katanya.

Nantinya, Unesa akan dijadikan sebagai salah satu tempat untuk menggembleng atlet-atlet muda hingga bisa menjadi atlet nasional yang bisa beprestasi di kancah internasional.
Ini tidak lepas dari program Kemenpora yang ingin menyaring 250 ribu bibit-bibit baru di bidang olahraga.

“Kita menyaringnya bertahap, semua berbasis talenta untuk menghasilkan atlet nasional. Nantinya dari 250 ribu bibit-bibit unggul itu, akan disaring lagi hingga diperkirakan akan menghasilkan 150 atlet atlet elit nasional,” ungkapnya.

Nantinya para atlet rekrutan itu akan digembleng di kampus-kampus yang sudah ditunjuk. “Mereka nanti akan ditempatkan di asrama, akan digembleng mengasah kemampuan, tidak boleh memikirkan apapun. Mereka akan jadi anak negara, tidak perlu mikir makan, sekolah dan sebagainya. Karena mereka latihan dan sekolah ya di kampus-kampus yang sudah ditunjuk,” jelasnya.

Karena alasan itulah, mengapa Kemenpora juga bekerjasama dengan kampus. Karena di kampus-kampus yang memiliki fasilitas olahraga yang lengkap dengan fasilitas labschool yang juga tersedia, calon atlet bisa berkonsentrasi penuh.

“Pendidikan akademik mereka tidak ketinggalan, karena di kampus itu sudah ada fasilitas sekolah SD hingga SMA. Memang untuk atlet, sekolah akademiknya itu berbeda dengan anak-anak biasa,” tuturnya.

Untuk melatih atlet-atlet muda itu, di kampus yang sudah ditunjuk sudah memenuhi semua kriteria. Tidak hanya ada pelatih profesional tapi ada dosen-dosen yang bisa menganalisa para atlet muda itu bagaimana meraih prestasinya.

“Pokoknya anak-anak itu nantinya tidak boleh memikirkan apapun. Dia tinggal, diperhatikan fisik dan psikisnya dan sebagainya,” tuturnya.

Untuk selanjutnya, Zainudin Amali meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu hal-hal lain yang berkaitan dengan program ini. “Kita juga sudah berbicara dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang pendidikan akademis atlet-atlet ini nanti. Karena kami benar-benar ingin mencetak atlet handal, di Olimpiade 2044 kami target peringkat kelima dunia,” tukasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry