Jakarta | duta.co – Sudah ada 11 provinsi yang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) difteri di kabupaten/kota pada kurun waktu Oktober-November 2017. Hal itu disampaikan  Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi.

“Provinsi yang melaporkan KLB adalah Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” kata Oscar melalui pesan tertulis di Jakarta, Minggu (10/12) kemarin.

Difteri adalah penyakit yang disebabkan bakteri corynebacterium diphteriae dan dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak. Difteri memiliki masa inkubasi 2-5 hari dan akan menular selama 2-4 minggu. Penyakit itu sangat menular dan dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat.

Gejala awal difteri bisa tidak spesifik seperti demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan dan nyeri tenggorokan, sekret hidung kuning kehijauan dan bisa disertai darah. Namun, difteri memiliki tanda khas berupa selaput putih keabu-abuan di tenggorokan atau hidung yang dilanjutkan dengan pembengkakan leher atau disebut dengan bull neck.

Oscar mengatakan, imunisasi masih merupakan cara yang ampuh untuk menangani difteri. Karena itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak ragu mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi difteri.

“Kita harus cegah dengan imunisasi, tidak ada cara lain. Harus lengkap dan tuntas. Silakan datang ke fasilitas kesehatan, vaksinnya gratis,” kata Oscar. ntr

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry