Kepala BBKK Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SIP, SKM, SH, MPH, MH, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai layanan kesehatan di pintu masuk negara seperti bandara dan pelabuhan.

SURABAYA | duta.co – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Balai Besar Karantina Kesehatan (BBKK) Surabaya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Kemenkes juga menyediakan layanan kesehatan gratis di sejumlah titik strategis untuk memastikan kesehatan para pemudik.

Kepala BBKK Surabaya, Dr. Rosidi Roslan, SIP, SKM, SH, MPH, MH, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan berbagai layanan kesehatan di pintu masuk negara seperti bandara dan pelabuhan.

“Selama momen mudik dan Lebaran, kami menyediakan beberapa layanan kesehatan terbatas, termasuk layanan kegawatdaruratan kesehatan. Di bandara, kami juga mengeluarkan izin layak terbang, izin angkut orang sakit, hingga surat keterangan angkut jenazah,” ujar Rosidi di Surabaya, Jumat (28/3/2025).

Salah satu inovasi yang dihadirkan tahun ini adalah pemeriksaan kesehatan gratis melalui program “Cek Cepat”. Program ini mulai dilaksanakan sejak 24 Maret 2025 dan dapat diakses oleh masyarakat umum di berbagai fasilitas BBKK Surabaya.

“Cek kesehatan gratis ini bisa diakses di Bandara Juanda (T1 dan T2), Bandara Doho Kediri, Pelabuhan Tanjung Perak, serta di pelabuhan lain seperti Gresik, Tuban, dan Kalianget. Masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan ini di poliklinik dan kantor induk BBKK Surabaya,” jelas Rosidi.

Layanan ini mencakup pemeriksaan kesehatan dasar, seperti:

* Kuesioner mandiri: Status merokok, aktivitas fisik, kesehatan mental, dan tuberkulosis.

* Pemeriksaan fisik: Status gizi, tekanan darah, dan kadar glukosa darah sewaktu.

* Skrining kesehatan khusus:

* PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) bagi pria di atas 40 tahun.

* Skrining kanker paru untuk pria di atas 45 tahun.

* Skrining kesehatan lansia di atas 60 tahun.

Bagi pengguna aplikasi SatuSehat, hasil pemeriksaan akan tercatat di aplikasi tersebut. Namun, masyarakat yang belum memiliki aplikasi tetap bisa mengakses layanan menggunakan nomor WhatsApp dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Antisipasi Penyakit Menular di Arus Mudik

BBKK Surabaya juga menyiapkan tim medis berjumlah 130 personel, terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, sanitarian, hingga sopir ambulans yang bersiaga mulai 28 Maret hingga periode arus balik selesai.

“Kami mengantisipasi beberapa penyakit yang berpotensi meningkat selama arus mudik, seperti diare akut, influenza, dan penyakit menular dari luar negeri seperti COVID-19, monkeypox (cacar monyet), legionellosis, dan meningitis,” ungkap Rosidi.

Untuk mencegah penyebaran penyakit, Kemenkes mengimbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat selama perjalanan.

“Kami juga melakukan screening di pintu masuk negara menggunakan thermal scanner. Jika ditemukan gejala seperti demam di atas 38°C, batuk, atau tanda klinis lainnya, pasien akan dirujuk ke klinik atau fasilitas kesehatan lanjutan,” tegas Rosidi.

Dengan kesiagaan ini, Kemenkes berharap masyarakat dapat melakukan perjalanan mudik dengan aman, sehat, dan nyaman selama periode Lebaran 2025. (gal)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry