SURABAYA | duta.co – Kementerian Agama (Kemenag) sukses meraih predikat sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Tahun 2024. Penghargaan ini diserahkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) atas keberhasilan Kemenag dalam menghadirkan layanan publik yang inovatif dan berkualitas.
Penghargaan ini diberikan dalam acara Gebyar Pelayanan Prima di Jakarta, Selasa (8/10/24) yang dihadiri perwakilan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah. Menteri PANRB, Azwar Anas, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam sambutannya, Azwar Anas memuji komitmen Menag Yaqut dalam memperbaiki tata kelola Kementerian Agama, terutama dalam menyelesaikan masalah birokrasi yang sebelumnya dianggap kurang tertata.
“Ketika saya pertama kali menjabat sebagai Menteri PANRB, Kementerian Agama memiliki banyak permasalahan terkait data kepegawaian. Namun, setelah berkolaborasi dengan Pak Menag, kini 90 persen dari masalah tersebut sudah terselesaikan,” ujar Azwar Anas, yang disambut tepukan dari para hadirin.
Menag Yaqut tidak hanya berhasil merapikan data kepegawaian, tetapi juga mengatasi masalah kekurangan formasi jabatan di Kemenag. “Dulu, setiap tahun rata-rata hanya tersedia 5.000 formasi. Kini, sudah ada 110 ribu formasi baru di seluruh Indonesia, termasuk untuk penghulu, penyuluh, dan guru, guna meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan,” tambah Azwar Anas.
Pada kesempatan yang sama, Kemenag juga menerima dua penghargaan tambahan. Pertama, Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bali mendapatkan penghargaan sebagai 10 Terbaik Kelompok Kementerian dalam PEKPP Tahun 2024 dengan predikat Pelayanan Prima. Kedua, Kantor Kemenag Kabupaten Bantul dianugerahi penghargaan sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Terbaik 2024.
Inovasi Berdampak
Menag Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterima Kemenag. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran ASN Kemenag yang terus berupaya melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan pelayanan publik.
“Saya berterima kasih kepada seluruh ASN Kemenag yang selalu siap berlari untuk melakukan inovasi berdampak demi pelayanan yang lebih baik,” ujar Yaqut.
Di bawah kepemimpinannya, Kemenag telah meluncurkan sejumlah inovasi pelayanan publik, termasuk transformasi digital melalui aplikasi Pusaka SuperApp, yang memudahkan masyarakat mengakses layanan keagamaan secara daring. Beberapa program inovatif lainnya yang diimplementasikan Kemenag antara lain Haji Ramah Lansia, Sertifikasi Halal Gratis (Sehati), Revitalisasi Kantor Urusan Agama (KUA), Kemandirian Pesantren, hingga Cyber Islamic University (CIU).
Selain itu, Kemenag juga mengembangkan inovasi layanan bagi berbagai agama, seperti Kitab Suci Upadesa Braille untuk umat Hindu, Dhammapada Braille bagi umat Buddha, dan Injil dalam bahasa isyarat untuk umat Kristen dan Katolik.
Inovasi-inovasi ini juga mendapat pengakuan dari berbagai lembaga. Komisi Informasi Pusat (KIP) memberikan penghargaan kepada Kemenag sebagai Lembaga Informatif dalam keterbukaan informasi publik, sementara Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Kemenag sebagai lembaga dengan kategori Baik dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS).
“Saya berharap, berbagai inovasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi awal era baru dalam pelayanan keagamaan di Indonesia. Jangan berhenti berinovasi,” tegas Menag Yaqut. (gal)
