
SURABAYA | duta.co – BPJS Kesehatan Cabang Surabaya bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Surabaya menyelenggarakan sosialisasi Program JKN kepada calon jemaah haji dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Kota Surabaya, Rabu (7/5/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi calon jemaah haji serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di wilayah Kota Surabaya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempermudah berbagai proses administrasi haji.
“Diharapkan, upaya ini dapat mendorong masyarakat untuk menjadi peserta aktif Program JKN,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya, Hernina Agustin Arifin.
Hernina menjelaskan perlindungan kesehatan melalui Program JKN mencakup jemaah haji dan petugas haji, baik sebelum keberangkatan maupun setelah kembali ke tanah air. Bahkan, anggota keluarga jemaah haji juga mendapat manfaat dari Program JKN.
Dalam kondisi tertentu, seperti ketika jemaah membutuhkan pelayanan kesehatan di embarkasi atau debarkasi, mereka dapat dirujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan yang berlaku.
“Ketika mengalami sakit, para calon jemaah haji ini tidak bingung lagi dan akan langsung dijamin oleh Program JKN sejak sebelum keberangkatan maupun setelah kembali ke tanah air. Penjaminan biaya pengobatan bisa diberikan jika status kepesertaannya aktif, sehingga mereka bisa lebih fokus dan tenang dalam beribadah,” tutur Hernina.
Tujuan berikutnya yakni mendukung kepesertaan yang menjadi salah satu program implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional bahwa seluruh kementerian atau lembaga negara mendukung terselenggaranya Program JKN. Menurut Hernina, hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari Kementerian Agama terhadap Program JKN.
“Kemenag sangat mendukung terkait penyelenggaraan kegiatan ini. Terlebih aktifnya kepesertaan dalam Program JKN menguntungkan semua pihak. Jemaah haji yang sakit ketika akan berangkat dan sudah pulang melaksanakan ibadah akan dijamin oleh Program JKN. Secara otomatis para pengurus dan jamaah haji bisa terbantu meringankan bebannya,” ujar Muhammad Muslim, Kepala Kementerian Agama Kota Surabaya.
Kepala Kementerian Agama Kota Surabaya, Muhammad Muslim, mengajak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Surabaya untuk menjadi mitra utama dalam memastikan kepesertaan calon jemaah haji dalam Program JKN.
“Pertemuan ini memberikan informasi penting bagi para jemaah haji, khususnya saat mereka kembali nanti. Jika KBIHU ingin mengetahui lebih detail mengenai Program JKN, BPJS Kesehatan siap untuk bertemu langsung dengan para jemaah,” ucapnya.
Selain itu, para jemaah dan petugas haji juga dianjurkan untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN guna melakukan skrining kesehatan secara mandiri serta mengakses riwayat kesehatan pribadi, seperti diagnosis dan obat yang pernah dikonsumsi. Hal ini akan sangat membantu apabila sewaktu-waktu jemaah yang berada di Arab Saudi memerlukan informasi riwayat pengobatan.
Status kepesertaan JKN akan diverifikasi saat pendaftaran pemeriksaan Kesehatan dan vaksinasi meningitis, dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Identitas JKN melalui Aplikasi P-Care atau V-Claim.
“Kami berharap para jemaah haji yang belum terdaftar sebagai peserta JKN dapat segera mendaftar. Hal ini penting agar apabila terjadi hal-hal darurat menjelang keberangkatan maupun setelah kepulangan, dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan,” tegasnya.
Ali As’ad salah satu pengurus KBIHU Surabaya mengatakan, informasi Program JKN ini menjadi sangat penting bagi dirinya maupun calon jamaah haji. Ia menyebut, pelaksanaan Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan sudah sangat baik dan memberikan manfaat kepada seluruh peserta.
“Harapannya bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta Program JKN agar segera bergabung, karena saat akan menjadi calon peserta ibadah haji, sekarang ini diwajibkan untuk menjadi peserta terlebih dahulu. Sehingga ketika kami pengurus dan jamaah haji nanti sakit baik sebelum berangkat maupun setelah datang dari Haji maka BPJS Kesehatan siap menjamin,” tutup Ali. ril/lis