KEMBANGKAN PABRIK : Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Belinda Natalia (tengah) dan Wakil Direktur Utama Melisa Patricia (kanan) saat melihat proses produksi air minum kemasan botol di Pabrik Cleo Pandaan, Jumat (11/8). DUTA/endang

PANDAAN | duta.co – PT Sariguna Primatirta Tbk menginvestasikan dana Rp 200 miliar untuk perluasan dan pendirian beberapa pabrik di beberapa daerah di Indonesia. Investasi ini dilakukan untuk mencapai target bisa merebut pasar hingga tujuh persen pada 2017 ini.

Investasi sepanjang 2017 itu untuk perluasan pabrik di Pandaan sebesar Rp 120 miliar, lainnya untuk pendirian pabrik di Ungaran, di Kendari Sulawesi Selatan, di Ngoro Mojokerto serta pabrik di Purworejo yang sudah beroperasi pada Juni 2017 lalu.

“Nantinya kita akan memiliki 22 pabrik secara total di Indonesia. Semua daerah kita ingin ada pabrik sehingga distribusi akan lebih mudah,” ujar Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Belinda Natalia di sela kunjungan ke pabrik Cleo di Pandaan, Jumat (11/8).

Dengan pabrik-pabrik baru itu diharapkan volume produksi Cleo pada tahun ini bisa lebih meningkat. Karena dari beberapa pabrik itu, akan ada penambahan volume sekitar  582 juta liter. Sehingga secara total, jumlah produksi bisa mencapai 4,2 miliar liter dalam satu tahun. Dengan jumlah produksi yang cukup besar itu, nantinya diharapkan market share Cleo juga semakin meningkat. Dari 4 hingga 5 persen bisa berkembang menjadi 7 persen.

Direktur Operasional PT Sariguna Primatirta Tbk, Nio Eko Susilo menambahkan untuk investasi ini, perusahaan memang lebih banyak mengalokasikan untuk pengembangan pabrik di Pandaan. Karena pabrik di Pandaan selama ini untuk menyuplai kebutuhan konsumen untuk wilayah Jawa Timur.

Investasi yang cukup besar itu, lebih banyak pada pembelian alat-alat yang super canggih yang semuanya dioperasionalkan oleh computer alias otomatis. Mesin-mesin itu nantinya bisa lebih efisien karena bisa memproduksi tiga kali hingga lima kali dari produksi kemasan botol yang selama ini dimiliki perseroan.

“Kalau alat yang selama ini kita miliki bisa memproduksi 18 ribu botol per jam, maka di mesin baru nanti bisa mencapai 54 ribu botol per jamnya. Bahkan ada pula yang bisa hingga lima kali jumlahnya,” jelas Eko panggilan akrab Nio Eko Susilo.

Walau kondisi ekonomi belum membaik, namun Sariguna tidak goyah untuk melakukan investasi. Karena perseroan optimis, pasar akan terus berkembang. Apalagi, Sariguna masih mengalami pertumbuhan walau tidak sesuai dengan target yang ditetapkan.

Diakui Direktur Penjualan dan Distribusi, Toto Sucartono, pada semester kedua tahun ini, pasar sudah mulai kelihatan bergairah. Di Juli 2017 ini, Sariguna mengalami pertumbuhan sebesarn 38,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. “Target kami hingga akhir tahun bisa tumbuh 50 persen,” tandas Toto. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry