Singgih Purwanto Kepala desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Gresik saat ditemui duta.co di areal waduk Bunder yang mengering dan dangkal. (FT/AGUS)

GRESIK | duta.co – Sejak Dua Bulan ini, waduk Banjar Anyar di desa Banjarsari Kecamatan Cerme, Kabupayen Gresik debit airnya terus menyusut. Kondisi mengeringnya waduk mengakibatkan ratusan hektar tanaman padi, holtikultura dan tambak ikan terancam gagal panin. Sebab air tidak lagi bisa menjadi penopang kebutuhan utamanya.

Selama ini waduk yang dikenal dengan sebutan waduk Bunder dengan luar 92 hektar menjadi sumber air. Yakni suplai air untuk pengairan persawahan bagi beberapa desa sekitar. Dinana lahan mereka merupakan jenis tadah hujan dan menganfalkan suplai air dari waduk teraebut.

“Kondisi waduk Bunder sensiri dengan luas 92 hektar dan dapat menampung 2,5 juta meter kubik. Saat ini kering dsn mengalami pendangkalan, beberapa pintu air pun rusak parah. Padahal fasilitas itu untuk mengonttol pengairan ke saliran irigasi,” papar Kepala Desa Banjarsari, Singgih Purwanto, Minggu 29/7/2018.

Singgih melanjutkan, jika musim kemarau tiba, waduk akan kering dan jelas terlihat pendangkalannya. Hal ini juga berakibat pada tiga desa sekitar seperti desa Jono, Tambak Beras dan Banjarsari yang sangat membutuhkan air untuk lahan warga. Sementara dua desa, Dahanrejo dan Ambeng-ambeng juga terimbas.

“Untuk dua desa, Dahanrejo dan Ambeng-ambeng masih sedikit panjang, sebab masih ada air di sebelah utara. Namun yang waduk dibagian selatan tanah penandangkalannya sudah mengering dan keras, tidak ada air sama sekali,” lanjut Singgih pada duta.co.

Ancaman Gagal Panen

Karena waduk milik Propinsi, pihaknya bersama tiga desa diatas berencana melayangkan surat ke Kementrian Pekerjaan Umum. Agar bisa segera melakukan normalisasi waduk agar menampung air lebih banyak. Sejak puluhan tahun silam belum pernah dilakukan normalisasi, hanya perbaikan pintu air yang saat ini rusak.

“Saat ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan persawahan mengandalkan sisa air tambak milik warga ysng masih menyimpan air. Apalagi di wilayah dekat waduk banyak lahan yang beralih fungsi jadi pergudangan, pastinya jadwal musim tanam selalu berubah tiap tahunnya bahkan terjadi gagal panin,” terang salah satu warga setempat.

Pantauan duta.co, saat musim kemarau kondisi kekeringan yang sama juga terjadi di 4 waduk besar lainnya di Kabupaten Gresik. Diantaranya waduk Semengko dan Kali Ombo di kecamatan Duduksampean. Serta dua lagi di waduk Luwayu Kecamatan Dukun dan satu lagi di waduk Gedang Kulut Kecamatan Cerme.(gus)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry