Sejumlah warga mengantri untuk mendapatkan air bersih dari dropping air yang dilakukan oleh BPBD Tuban.

TUBAN | duta.co – Dampak musim kemarau berkepanjangan di sejumlah wilayah Kabupaten Tuban mengalami kekeringan dan krisis air bersih berpotensi bertambah.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tuban Yudi Irwanto, saat dikonfirmasi duta.co Jumat (15/10/2021) menuturkan, kekeringan ini diperkirakan akan terus berlanjut dan krisis air bersih berpotensi bertambah, mengingat prediksi hujan turun akan terjadi pada awal bulan November.

“Distribusi air bersih untuk daerah terdampak kemarau sudah dan terus kita laksanakan,” terang  Kalaksa BPBD Kabupaten Tuban.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjabat sebagai Camat Palang in menambahkan pihaknya telah melakukan assessment sejumlah wilayah sedikitnya delapan kecamatan berpotensi krisis air bersih. Di mana puncak musim kemarau sudah terjadi sejak bulan September.

Dari laporan yang diterima BPBD Tuban sebelumnya, ada sembilan kecamatan, 32 desa, dan 61 dusun yang memiliki potensi terjadi kekeringan. Sembilan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Merakurak, Montong, Jatirogo dan Kenduruan.

Namun setelah dilakukan assessment oleh BPBD terdapat delapan kecamatan, 26 desa, dan 46 dusun yang masuk kategori rawan. Dimana wilayah-wilayah tersebut mendapatkan perhatian khusus mengingat potensi kekeringannya sangat tinggi.

“Sebelumnya data laporan dari kecamatan masing-masing ada sembilan kecamatan, dan setelah dilakukan assessment ada delapan kecamatan yang benar-benar masuk kategori rawan,” ujarnya.

Yudi Irwanto juga menyampaikan sejumlah kecamatan yang masuk dalam kategori daerah rawan adalah Kecamatan Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Montong, Jatirogo dan Kenduruan. Dimana disejumlah kecamatan tersebut terdapat desa yang kondisinya benar-benar parah krisis air bersih.

“Karena kondisinya parah, maka di delapan kecamatan tersebut kita laksanakan pendistribusian air bersih,” ujar Yudi.

Mantan Camat Montong ini mengatakan pendistribusian air bersih telah dilaksanakan oleh tim BPBD sejak 13 Oktober lalu.

“Sejak 13 Oktober lalu, kita lakukan pendistribusian dengan sasaran Kecamatan Semanding di Desa Jadi, Kecamatan Montong di Desa Tanggulangin, Kecamatan Parengan di Desa Pacing, serta Kecamatan Kenduruan di Desa Jlodro. Masing-masing desa kita dropping tiga tangki air,” jelasnya.

Pendistribusian air bersih juga dilakukan di Kecamatan Grabagan di Desa Ngandong, Gesikan dan Grabagan. Kecamatan Montong di Desa Sumurgung, dan Kecamatan Parengan di Desa Selogabus, Brangkal, dan Kumpulrejo.

Pihaknya juga membuka layanan aduan masyarakat, di mana laporan layanan tersebut bisa melalui telepon maupun surat, jika wilayah sangat memerlukan pendistribusian air bersih.

“Setiap laporan baik itu langsung melalui telepon maupun surat nantinya akan kita lakukan assessment terlebih dahulu, untuk memastikan apa benar-benar mendesak membutuhkan atau belum. Kami juga tidak memberi batasan kepada daerah yang membutuhkan distribusi air, selama sudah masuk dalam syarat assessment akan di dropping air,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry