Yunik Windarti – Dosen Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk bayi. Seorang ibu akan terus berusaha segala cara agar ASI lancar dan volumenya banyak sehingga mencukupi kebutuhan buah hati.

Namun sering terjadi ibu paska melahirkan mengeluh ASI belum keluar, ASI tidak keluar lancar, atau bahkan tidak keluar sama sekali. Mengingat pentingnya ASI untuk bayi, maka di sarankan ibu sudah mulai mempersiapkan diri sejak masa kehamilan Trimester 3, salah satunya dengan mengkonsumsi nutrisi yang baik untuk ASI terutama menjelang tanggal tafsiran persalinan untuk merangsang keluarnya kolostrom.

Ada beberapa tanaman pelancar ASI yang bisa di konsumsi dengan berbagai macam bentuk sediaan, di antaranya dengan rebusan (di masak untuk sayur),  bentuk ekstrak, atau dengan olahan tepung tanaman pelancar ASI yang sekarang sudah banyak di produksi di masyarakat.

Penelitian menunjukkan beberapa tanaman terbukti bisa meningkatkan produksi ASI dan memperlancar keluarnya ASI. Tanaman ini bisa di budidayakan di pekarangan rumah baik dengan media tanah langsung atau menggunakan media tanam yang lain.

Selain sehat, tanaman ini juga bisa membantu ekonomi keluarga, dimana tidak perlu membeli di pasar cukup dengan memetik hasil bercocok tanam sendiri. Kepuasan dalam memanen hasil kebun sendiri bisa memicu keluarnya hormon kebahagiaan (endorfin).

Tanaman pendukung dan pelancar ASI yang direkomendasikan dari hasil penelitian adalah daun katuk (Sauropus Androgynus), daun kelor (Moringa citrifolia), daun pepaya (Carica Papaya), daun kacang panjang / lembayung (Disambiguasi), daun bangun – bangun (Coleus Amboinicus Lour), daun salam koja (Murraya Koenigii), bayam (Amaranthus) dll. Tanaman – tanaman mempunyai manfaat beragam bagi ibu nifas dan menyusui.

Daun katuk merupakan sejenis tanaman yang bisa berperan sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan anti anemia. Selain itu daun katuk dapat mempercepat pengeluaran kolostrom (ASI). Selain daun katuk, kandungan daun kelor juga tidak kalah baik untuk kesehatan ibu. Daun kelor mempunyai nutrisi tinggi yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, beta carotein, dan zat besi. Daun kelor dapat meningkatkan kadar prolaktin sehingga produksi ASI meningkat.

Daun pepaya di kenal masyarakat dengan rasanya yang pahit, namun memiliki manfaat yang luar biasa terkait ASI. Meskipun pahit, masyarakat banyak yang suka dengan olahan daun ini. Daun pepaya mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, fenol, flavonoid, saponin yang dapat meningkatkan produksi ASI. Selain daun, bunga dan buah pepaya juga sangat mendukung ibu dalam meningkatkan produksi ASI.

Daun bangun – bangun mungkin bagi sebagian orang masih belum tahu atau awam tentang tanaman ini. Daun bangun – bangun mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol dapat meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin. Manfaat yang bisa diperoleh antara lain merangsang produksi ASI, meningkatkan kualitas ASI, antiseptik, dan mempercepat pemulihan ibu pascasalin. Olahan daun bangun – bangun ini biasanya di buat sayur (rebusan).

Daun kacang panjang atau lembayung dan bayam sudah sering digunakan oleh masyarakat secara umum untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bayam mengandung mineral, vitamin, zat besi, asam folat, kalium, dan phytoestrogen yang dapat melancarkan ASI. Selain beberapa tanaman di tersebut pare, labu siam, kacang hijau, kacang kedelai, daun singkong, buah – buahan (terutama pepaya dan semangka) juga dapat membantu terkait produksi dan kelancaran ASI.

Dukungan keluarga baik psikologis dan fisik terutama dalam menyediakan atau memenuhi kebutuhan nutrisi masa menyusui sangat berarti ibu. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam memberikan ASI pada bayinya. Selain kecukupan nutrisi, faktor lain harus semaksimal mungkin dipenuhi agar kualitas hidup semakin meningkat meskipun di masa pandemi covid 19 ini. Tuntutan kemandirian dalam berbagai aspek, membutuhkan komitmen dan usaha yang tidak mudah. Dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dengan harapan menjadi keluarga yang tangguh di masa pandemi covid 19.  *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry