KONFERENSI PERS BERSAMA: Bupati Magetan Suprawoto, Ketua DPRD Sujatno, unsur Forpimda, Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan dan lainnya, tengah melakukan konferensi pers bersama. (duta.co/Agoes Basoeki)

MAGETAN | duta.co -Bupati Magetan Suprawoto meminta masyarakat tidak panik, terkait meninggalnya pria (60) meninggal dinyatakan positif mengidap Virus Corona atau Covid 19. Pria ber KTP Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Sesuai ketentuan, pihaknya belum bisa menerapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) hingga meliburkan sekolah.

“Atas permintaan keluarga, almarhum dimakamkan asal kelahiran Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo. Sesuai keterangan pihak RS Moewardi Surakarta, almarhum meninggal pada Rabu (11/3/2020) sekitar pukul 13.00 lebih. Lalu, dibawa ke Magetan dan dimakamkan di TPU Desa Mojopurno,” jelas Bupati Magetan, dalam jumpa Pers, Sabtu (14/3/2020).

Atas kondisi itu, tambahnya, Dinas Kesehatan langsung diperintahkan turun dan mengadakan pemeriksaan pihak keluarga dekat almarhum. Sebab, saat menjalani perawatan dijaga sang istri dan 2 anaknya, diperkirakan sempat melakukan kontak. Belum sempat dilakukan pemeriksaan, Jum’at (13/3/2020) mendadak istri almarhum mengalami gejala awal seperti pasien Corona.

“Selanjutnya, istri almarhum dibawa ke RSUD Kabupaten Magetan dr Sayidiman, karena demam makin tinggi. Selanjutnya, bersangkutan dirujuk ke RSUP Propinsi Jatim dr Soedhono di Kota Madiun, Jum’at (13/3/2020) sekitar pukul 20.90. Kami sudah ambil berbagai sanple guna memastikan terkena virus Corona atau tidak,” jelas Direktur RSUD setempat dr Hari Widodo.

Mereka diambil sample seperti darah, dahak dan lainnya atau masuk dalam status pengawasan sebanyak 7 orang yaitu istri almarhum, 2 anaknya, istri dan cucu almarhum. “Almarhum sebelumnya masuk RS dr Oen di Surakarta, lalu dirujuk ke RSUD Kabupaten Surakarta dr Moewardi. Selama ini, merawat langsung istri dan kedua anaknya, ” ujar dr Hari Widodo lagi.

Selama ini, istri dan kedua anak almarhum melakukan kontak dengan menantu serta cucunya. “Mereka ini, kini diisolasi dalam rumah dengan mengenakan masker, diminta tidak banyak melakukan aktivitas diluar rumah. Tim Dinkes Propinsi Jatim juga telah datang melakukan pengambilan sampel serupa, soal hasil tunggu 3-4 hari,” ujar dr Hari Widodo.

Bupai Hentikan Event

Atas kondisi itu, Bupati Magetan setelah berkonsultasi sejumlah kalangan, memerintahkan penghentian kegiatan bersifat massal, guna menekan penyebaran virus Corona. Namun, pihaknya belum sampai meliburkan sekolah, hanya meminta event mengumpulkan orang ramai ditinjau kembali.

“Salah satunya Parade Senja digelar tiap tanggal 17, melibatkan anak-anak sekolah. Saya tidak ingin mengambil risiko, lebih kegiatan itu dihentikan sementara waktu hingga kondisi dinyatakan  aman. Saya juga minta sekolah mengadakan wisata keluar daerah, agar dipertimbangkan,” ujar Suprawoto penuh harap.

Parade Senja adalah kegiatan penurunan bendera merah-putih di Alun-alun Kabupaten Magetan, diikuti kalangan pelajar hingga pejabat Kabupaten Magetan. Kegiatan itu bisa melibatkan ratusan orang, lalu Car Free Day (CFD) juga dihentikan sementara waktu.

“Saya dalam kesempatan ini juga meminta masyarakat tidak perlu panik, meski virus Corona tidak mematikan dibandingkan epidemi seperti sars dan lainnya. Mari tetap waspada dan mencegah, hindari kegiatan diluar jika tidak penting,” tandasnya. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry