Pengelola keuangan (financial planer), Annisa Steviani di hadapan para ibu dan wali murid Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM)2 Surabaya, Sabtu (21/9/2024). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Bicara pengelolaan keuangan, pasti mengarah pada masa depan seperti mempersiapkan biaya anak sekolah, untuk investasi dan sebagainya. Namun, jarang dibahas pengelolaan keuangan untuk mempersiapkan kematian.

Hal itu diungkapkan pengelola keuangan (financial planer), Annisa Steviani di hadapan para ibu dan wali murid Sekolah Alam Insan Mulia (SAIM)2 Surabaya, Sabtu (21/9/2024).

Annisa mengatakan tidak mudah memang bicara mempersiapkan kematian di tengah masyarakat dan keluarga. Seakan mendoakan seseorang untuk segera meninggal. “Padahal itu penting. Karena kematian itu lebih pasti dibandingkan masa depan,” katanya.

Untuk mempersiapkan ke arah sana kata Annisa dengan melakukan beberapa langkah.

Pertama dengan membuat daftar aset. Di mana aset itu dan bentuknya apa saja. selanjutnya membuat daftar utang. Nominalnya berapa, utang di mana saja dan sebagainya. “Ini wajib dibuat karena rawan konflik. Semua harus dibicarakan dengan keluarga besar, dengan anak kalau punya anak atau dengan wali yang bisa mewakili ketika terjadi apa-apa dengan kita,” tukasnya.

Setelah itu untuk mempersiapkan kematian yang tenang, harus membuat check list yang sesuai dengan urutan. Pertama harus bisa melunasi utang. Biasanya kebanyakan itu utang KPR dan kendaraan bermotor. Ini diusahakan harus bisa dilunasi.

Setelah itu membuat daftar aset dan akses untuk anak serta wali. Lalu menunjuk wali karena ketika orang tua meninggal bersamaan dan memiliki tabungan atau asuransi jika anak masih kecil belum punya akses ke lembaga keuangan maka wajib wali yang mewakili.

Lalu penting juga untuk mendaftar haji, beli makam dan pengurusan jenazah serta yang terakhir membeli asuransi jiwa.

“Tahapan pengelolaan keuangannya dengan memenuhi kebutuhan dasar, punya asuransi dan dana darurat, manajemen utang, berinvestasi dan menjaga harta agar bisa mewariskannya. Kita sebagai orang tua harus usahakan yang terakhir yakni menjaga harta agar bisa mewariskannya ke anak,” tandasnya.

Karena itu, kata Annisa penting bagi semua orang untuk memiliki asuransi jiwa. Karena dengan asuransi bisa menjadi jaminan ketika sudah berusia senja. Ketika harus meninggal dengan anak-anak yang masih kecil.

Namun, tidak semua orang terutama para ibu dan perempuan paham akan pentingnya asuransi. Asuransi Kitabisa yang menjadi penyelenggara kegiatan Saling Jaga Ibu Berdaya ini terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran para ibu akan literasi keuangan terutama asuransi.

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari OJK bersama BPS, literasi keuangan ibu rumah tangga tercatat di angka 64,44% dan menunjukkan adanya peluang untuk meningkat. Kegiatan ini juga sejalan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang digagas oleh OJK.

Kegiatan ini diharapkan bisa membuka wawasan para ibu tentang pentingnya merencanakan masa depan secara menyeluruh, menciptakan stabilitas finansial, dan ketenangan bagi keluarga yang mereka cintai.

Direktur Utama Asuransi Kitabisa, Bryan Silfanus juga mengapresiasi para ibu yang tangguh dan solid, yang sudah bergabung menjadi peserta Asuransi Kitabisa. Menurutnya, asuransi jiwa sebenarnya adalah tanda sayang untuk keluarga.

“Asuransi jiwa itu sebenarnya tanda sayang kita buat keluarga. Dengan kita gabung asuransi jiwa, kita sudah menjaga masa depan keluarga dengan tolong-menolong antarpeserta. Kalau kita harus berpulang lebih dulu, kasih sayang kita terus mengalir ke mereka karena kita sudah siapkan santunan dari asuransi jiwa, yang nantinya bisa dipakai untuk biaya sekolah anak, buam kebutuhan sehari-hari, melunasi cicilan, dan kebutuhan lainnya,” tutur Bryan.

Deva, salah satu ibu yang hadir dalam acara ini mengaku sudah tergabung menjadi peserta Asuransi Kitabisa. Menurutnya, memiliki asuransi jiwa jadi salah satu tanggung jawab dan tanda sayangnya untuk keluarganya.

Saya jadi paham dan tahu pentingnya punya asuransi jiwa untuk ibu-ibu, khususnya Jan tunggal. Bisa jadi tenang Jugantingnya punya asuransi jiwa untuk ibu ibrjangkau ya, dan pengelolaannya transparan. Saya ditambah lagi Asuransi Kitabisa itu teria kata Deva

Adapun, bagian dari acara ini untuk menunjukan dukungan konkret komitmen dalam menjacut dan mendukung ibu-ibu di Surabaya, LAZNA dukungan konkre Asuransi Kitabisa juga ikut memberikan perlindungan berupa asuransi SalingJaga Keluarga dari Asuransi Kitabisa. ril/lis

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry