Alat-alat penunjang perkuliahan di teknik Geomatika Unitomo yang dipamerkan di Auditorium Ki Mohammad Saleh, Rabu (3/7). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Sampai saat ini Indonesia masih kekurangan 20 ribu tenaga informasi geospasial. Itu bisa didapat melalui lulusan SMK, D1,D3 hingga S1 program geospasial yang meliputi tiga keahlian yakni teknik geodesi, geomatika dan geografi.

Kepala Badan Informasi Geospasial Prof Dr Ir Hasanuddin Zainal Abidin mengatakan kekurangan tenaga itu tidak lain karena saat ini banyak program pemerintah yang berkaitan dengan masalah itu.

Mulai pembanguan infrastruktur, sumber daya alam, pembangunan desa dan sebagainya.

“Kita sedang membutuhkan tenaga-tenaga itu. Sampai saat ini masih belum memenuhi. Makanya kita apresiasi lembaga pendidikan yang membuka program studi yang berkaitan dengan itu,” ujar Prof Hasanuddin usai hadir dalam pembukaan Prodi Geomatika Universitas Dr Soetomo Surabaya, Rabu (3/7).

Pembukaan program studi yang berhubungan dengan hal itu, kata Prof Hasanuddin penting dilakukan. Karena jika tidak bisa memenuhi sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan maka mau tidak mau akan diisi oleh tenaga dari luar negeri.

“Sesuai perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) maka boleh kita mengambil tenaga kerja dari luar negeri,” tukasnya.

Tidak hanya itu, Kepala Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Heri Santoso juga mengatakan pihaknya membutuhkan banyak sekali tenaga surveyor lapangan.

Ini untuk melakukan pengukuran tanah agar bisa disertifikasi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

“Kita itu kekurangan seribu tenaga surveyor dengan jumlah bidang tanah yang sangat luas. Ada 125 juta bidang tanah yang disertifikasi baru 45 persennya. Sisanya ini masih butuh tenaga tambahan,” tandasnya.

Inilah yang membuat Unitomo membuka Program Studi Geomatika ini. Prodi ini sesuai dengan SK Menteri Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi No. 494/KPT/I/2019 tentang izin pembukaan program studi baru.

SK ini diserahkan langsung Koordinator L2Dikti Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Soeprapto, DEA kepada Rektor Unitomo Dr. Bachrul Amiq, SH, MH. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry