TERHARU : Marsma TNI M. Khairil Lubis didampingi Brigjen TNI Widodo Iryansyah (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Usai memeriksa kesiapan pasukan Batalyon Mekanis 521 Dadaha Yudha, Marsma TNI M. Khairil Lubis, Waasops Mabes TNI didampingi Kasdam V Brawijaya, Brigjen TNI Widodo Iryansyah langsung memberikan pengarahan di lapangan.

Sejumlah pesan disampaikan dan khususnya kepada prajurit yang masih bujang untuk menjaga nama baik kesatuan dan selalu berkoordinasi dengan pimpinan di tempat tugas. Usai turun dari podium, kemudian Marsma TNI M. Khairil Lubis mempersilahkan anggota untuk menyampaikan uneg – unegnya sebelum rombongan melanjutkan kunjungan dinas.

“Izin Jenderal, saya ada dua keinginan akan disampaikan,” kata Sertu Imam Purnomo, sambil berdiri tegap.

Pertama, menanyakan kepastian jadwal keberangkatan Satgas 521 ini, dan yang kedua membuat kedua Jenderal ini Marsma TNI M. Khairil Lubis dan Kasdam V Brawijaya merasa terharu, Sertu Imam meminta ijin untuk sungkem kepada orang tuanya sebelum berangkat ke lokasi tugas.

“Perkiraan akhir Agustus ini nanti berangkat. Wah kamu harus sungkem kepada orang tua itu perlu dilakukan bagi semua prajurit sebelum menjalankan tugas. Atau yang mau nyekar ke makam orang tuanya, harus dilakukan. Ini nanti saya sampaikan ke komandanmu,” kata Marsma TNI M. Khairil Lubis disambut tepuk tangan ratusan prajurit.

Seperti halnya, Sertu Imam Purnomo, lelaki asli asal mojokerto, para prajurit lainnya juga memiliki keinginan yang sama untuk sungkem kepada orang tua maupun berziarah kubur.  Tradisi ini telah membudaya di kalangan TNI, apabila hendak berangkat tugas.

Mengutip amanah Waasops Mabes TNI sebelumnya, kepada seluruh prajurit diminta untuk untuk selalu menjaga ibadah dan berdoa setiap menjalankan tugas.

“Harus mampu mengendalikan emosi dan menjaga soliditas kebersamaan. Apapun agamanya kita harus selalu berdoa. Khusus kepada danyon, bahwasanya harus melakukab kegiatan positif dan pastikan prajurit tidak melakukan cinlok yang gak jelas,” ungkapnya.

Menyebut kata cinlok (cinta lokasi, red), sontak saja sejumlah wajah prajurit yang masih bujang tersipu malu. Menginggat tanggung jawab menjaga tapal batas NKRI lebih penting, terlebih mampu menjalin kebersamaan, berbagi ilmu dan pengetahuan dengan warga setempat.

Seperti disampaikan Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Arif Rahman saat kunjungan beberapa waktu lalu, bahwa Prajurit Macan Kumbang ini dibekali buku pendidikan dan alat – alat pertanian. Diharapkan sebagai bentuk kemanunggalan TNI, mereka akan juga akan menjadi guru dan mengajarkan cara bercocok tanam. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry