SURABAYA | duta.co – Nasib dialami EL, seorang siswa kelas 8-B SMP Negeri 55 Surabaya. Dia menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan tiga terman sekelasnya, yakni DN, SSK dan RSS, Senin (15/1/2018).
Pengeroyokan ini berawal saat korban EL dituduh membicarakan teman sekelasnya itu. Tidak terima SSK bersama dua rekan lainya mengeroyok korban (EL, red). Sayang saat kejadian teman selelas lainnya tidak ada yang membantu melerai.
“Saya dikeroyok beberapa teman. Tidak tahu apa alasannya tiba-tiba saya didatangi lalu mereka memukul saya mulai dada hingga punggung, juga menjambak rambut kepala,” kata EL, Kamis (1/2/2018).
Namun yang membuat EL pkecewa, tidak ada satupun teman yang membantu dan melerai atas kejadian tersebut hingga EL mengalami sakit di bagian tubuhnya.
Kejadian itu juga diamini pihak orang tua EL, Iratami yang menyayangkan jika anaknya telah menjadi korban pengeroyokan teman-temanya, namun pihak sekolah tidak langsung memberitahu kepada orang tua.
“Anak saya EL dipukuli sama teman satu kelas, tapi mengapa pihak sekolah tidak langsung memberitahu saya selaku orang tua. Justru anak saya mengerang kesakitan dan mengadu kepada saya,” pungkas Iratami ibusari siswi EL.
Sudah dua minggu kejadian yang menimpa putrinya, baru Iratami di panggil pihak sekolah dan memberi kabar nasib sang anak. “Hari ini saya di panggil pihak sekolah, untuk menyelesaikan duduk permasalahan dan akan mendudukan kepada beberapa orang tua dari anak yang mengeroyok putri saya,” ungkapnya.
Sementara Kepala Sekolah SMP 55 Surabaya, Dr Bambang Tedjo saat ditemui enggan berkomentar dengan alasan sibuk.Dan pihak sekolah sedang melakukan mediasi dengan kedua belah pihak. tom/gal