Ketua Senat Parlemen Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev bersama Presiden Joko Widodo. (FT/haloindonesia)

JAKARTA | duta.co – Ketua Senat Parlemen Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev optimis Indonesia mampu menyampaikan pesan-pesan perdamaian dalam acara Political Religious Meeting Conference pada 10-11 Oktober 2018 di Astana, Kazakhstan mendatang.

“Kami percaya Indonesia bisa merepresentasikan dunia islam dan berbicara di atas kepentingan umat,” ujar Tokayev yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Rabu (14/3/2018).

Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan rombongan senat parlemen Kazakhstan. Dalam pertemuan tersebut, senat parlemen Kazakhstan mengundang wakil presiden untuk menghadiri  konferensi tingkat global tersebut.

Tokayev menjelaskan, Political Religious Meeting Conference akan dihadiri oleh sejumlah pimpinan negara, tokoh agama, dan tokoh politik dunia. Sebelumnya, Tokayev telah melakukan kunjungan kehormatan dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Dalam pertemuan tersebut, Tokayev mengundang Joko Widodo agar bisa hadir dalam acara Political Religious Meeting Conference ini.

Ada pun pada September 2017 lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah melakukan kunjungan ke Kazakhstan untuk menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI) . Tokayev mengapresiasi kedatangan Jusuf Kalla di KTT OKI, dan berharap beliau bisa hadir kembali ke Kazakhstan pada Oktober 2018 mendatang.

“Pak Jusuf Kalla September lalu datang ke KTT OKI di Astana, dia memberikan kontribusi yang baik dalam kesuksesan acara tersebut. Alasan saya datang kesini yakni untuk mengundang kolega di Indonesia termasuk Pak Jusuf Kalla,” kata Tokayev.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi undangan Parlemen Kazakhstan tersebut. Menurutnya, acara Political Religious Meeting Conference ini sangat penting bagi perdamaian dunia. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk islam terbesar di dunia, sehingga sangat berpartisipasi dalam perdamaian.

“Parlemen Kazakhstan mengunjungi Indonesia disamping hubungan timbal balik, juga mengundang untuk menghadiri pertemuan antar agama dunia di Kazakhstan, kita menyambut baik upaya tersebut karena sangat penting untuk perdamaian dunia,” ujar Jusuf Kalla.

Diketahui, Indonesia dan Kazakhstan telah menjalin hubungan diplomatik selama 25 tahun. Undangan dari Parlemen Kazkhstan ini sekaligus dalam rangka merayakan hubungan diplomatik itu. (net/rol)