SATAK : Peralatan berat yang dipaksa meninggalkan lokasi Aliran Sungai Ngobo (ft/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Suasana di aliran Sungai Ngobo Desa Satak Kecamatan Puncu seketika dipenuhi ratusan truk pasir atas kehadiran peralatan berat galian C (beckho) yang didatangkan CV. Masykurin ke lokasi galian pasir. Padahal selama ini lokasi tersebut menjadi tempat mata pencarian ekonomi warga.

Ratusan warga pun menghadang, dan sempat memanas saat melihat kehadiran Yusuf Kozin, Ketua Pagar Nusa dan mengaku keluarga Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri. Sontak saja, Gus Yusuf langsung balik kanan mengendarai mobil sedan warna putih.

Akhirnya beckho diangkat truk kemudian dibawa putar balik meninggalkan lokasi. “Kami hanya minta alat berat jangan sampai masuk sini. Apa mereka itu tidak tahu, bila tindakannya merusuhi ekonomi rakyat,” jelas Slamet, tokoh paguyuban penambang pasir, dikonfirmasi Sabtu (24/11/2018)

Beberapa orang membawa pacul dan besi nyaris menghakimi Gus Yusuf dan Abu Bakar, diketahui adik iparnya. Karena menggangap bila dia sosok tokoh NU apalagi pondok pesantren, kenapa justru tega menggangu urusan perut warga di Lereng Gunung Kelud.

“Bila memang punya izin, dapat izin darimana? Apa sudah seizin warga dan penambang tradisional?,” imbuh Mbah Slamet, sapaan akrabnya.

Usai kejadian, Gus Yusuf menjelaskan bahwa kedatangannya karena mengawal peralatan berat yang disewa adik iparnya, Abu Bakar.

“Itu usaha adik saya, masak saya datang mengawal kok tidak boleh. Saya memang Ketua Pagar Nusa dan keluarga pondok,” terangnya.

Atas kedatangan bekcho ke lokasi menjadikan perselisihan, lepas dari pengawasan pihak Kepolisian. Jajaran Polres Kediri dipimpin Perwira Pengawas (Panwas) AKP Ris Andrian terlihat berada di lokasi memimpin pengamanan.(nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry