Ibu Korban, Nurul Afini, saat dimintai keterangan

SURABAYA | duta.co – Orang tua Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah, korban pembunuhan oleh mertuanya sendiri, Khoiri, di Purwodadi, Pasuruan, masih tidak menyangka jika anaknya meninggal dengan setragis ini. Nurul Afini, ibu korban menuntut keadilan, menghukum pelaku dengan seberat-beratnya, seperti dibuat cacat seumur hidup.

Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga korban pembunuhan sadis, Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23), di perumahan Sinar Amerta Jalan Medayu Selatan Surabaya. Orang tua korban masih tampak shock dan terus menangisi kepergiaan putrinya tersebut.

Diyanah meninggal dunia secara tragis, digorok mertuanya sendiri, Khoiri di rumahnya, Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Apalagi,korban dihabisi dalam kondisi tengah hamil 7 bulan.

Nurul Afini, ibu korban menyebutkan awalnya dia ditelpon Kepala Desa setempat, yang mengabarkan putrinya, Diyanah mengalami pendarahan. Karena itu, dia diminta segera datang ke puskesmas setempat.

“Saya kaget waktu ditelpon habis magrib itu. Saya berpikiran kalau putri saya ini pendarahan karena mengandung 7 bulan. Selama perjalanan menuju Pasuruan, pikiran saya tidak enak,” ungkap Nurul Afini, saat ditemui di kediamannnya.

Begitu sampai di Puskemas tersebut, Nurul Afini malah mendapati sang anak telah meninggal dunia. Dia menangis histeris sambil memeluk putrinya. Sedangkanya sang ayah langsung lemas, tidak mampu melihat jenasah putrinya yang terbujur kaku.

“Saya peluk dia, saya ciumi dia, saya menangis sejadi-jadinya. Saya tidak tahan, apalagi saat melihat luka di lehernya. Saya marah kepada pelaku. Kok teganya membunuh anak saya yang sedang hamil ini,” tuturnya, sambil terisak menangis.

Karena kejadian ini, Nurul menuntut keadilan atas tindakan biadab Khoiri, yang menghabisi putrinya yang tengah hamil 7 bulan. Nurul meminta pelaku dihukum berat, seberat-beratnya. Dia juga ingin pelaku menderita seperti yang dialami putrinya.

“Saya menuntut keadilan. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Tidak hukuman mati. Tapi kalau bisa dibuat cacat seumur hidup. Biar dia juga merasakan penderitaan yang dialami anak kami,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Selasa (31/10/2023) lalu, Diyanah dibunuh oleh mertuanya Khoiri, saat sang suami Sueb Wibisono sedang bekerja. Wanita berusia 23 tahun yang tengah hamil 7 bulan ini dibunuh dengan cara sadis, yakni digorok menggunakan pisau dapur. (gal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry