SURABAYA | duta.co – Lama, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) terbentuk. Sudah ada kata sepakat. Tetapi, anehnya, sampai detik ini Partai Gerindra dan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) itu belum bisa mengumumkan pasangan Capres (calon presidan) dan Cawapres (calon wakil presiden)-nya.
Padahal, jelas, Prabowo terkerek sebagai Capres. Lalu, mengapa tidak berani mengumumkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapres? “Kasihan Cak Imin, sampai sekarang tak kunjung jelas,” demikian komentar warganet, Senin (13/3/23) begitu membaca kabar Gus Ali menjodohkan Prabowo-Imin di acara pernikahan putra pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri, Minggu (12/3).
Komentar paling blak-blakan datang dari Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Ia mengatakan sosok Ketum PKB Muhaimin Iskandar, sebagai mitra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), tak mutlak menjadi cawapresnya Prabowo Subianto.
Hashim mengatakan saat ini PKB terbuka untuk mengusulkan siapa tokoh yang diusung di poros koalisi itu. “Saya kira bukan, dalam pembicaraan dengan Pak Muhaimin itu tidak semestinya tidak mutlak Pak Muhaimin. Itu calon-calon yang disetujui dan tentu dicalonkan oleh PKB,” kata Hashim usai Deklarasi Prabowo Mania 08 di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023).
Hashim menyebut pencalonan Cak Imin sebagai cawapres tak mutlak 100 persen. Menurutnya, apabila Cak Imin yang dijadikan cawapres Prabowo, deklarasi mestinya sudah dilakukan sejak Agustus lalu. “Kami menangkap tidak perlu sampai 100 persen harus Pak Muhaimin. Kalau harus Pak Muhaimin kan sudah deklarasi bulan Agustus tahun lalu. sekarang masih terbuka,” ujarnya. Alamaaaak!
Lagi-lagi kasihan Cak Imin. Sebelumnya, PKB sudah menegaskan masih mendorong Cak Imin untuk Pemilu 2024. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP PKB Daniel Johan. “Sejauh ini sikap PKB tegas tidak ada calon lain dari PKB selain Cak Imin, dan itu amanat muktamar maupun ijtima ulama yang akan menjadi pegangan segenap Kader PKB,” ucap Daniel Johan saat dihubungi, Kamis (9/3).
Dia tidak mau berandai-andai siapa yang nantinya akan mendampingi Prabowo. Namun, dia kembali menekankan PKB tegak lurus untuk mengusung Cak Imin. “Iya PKB akan tegak lurus dengan keputusan muktamar,” imbuhnya.
Tidak mudah bagi Cak imin meluluhkan Partai Gerindra. Apalagi belakangan ia berseberangan dengan PBNU. Di sisi lain, Prabowo sudah bermanuver ke Jawa Timur dengan Khofifah Indar Paranwansa. Meski Khofifah peluangnya sangat tipis, tetapi, manuvber Prabowo tidak berhenti di situ. Terbaru ia bersama Presiden Jokowi panen raya di Jawa Tengah bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro jika Prabowo bisa menggaet Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden 2024, maka, kantong suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur bisa dikuasai. “Jika menggandeng Ganjar sebagai bakal cawapres, Prabowo akan bisa menutup celah elektoral di Jawa Tengah,” demikian Bawono kepada Kompas.com.
Kendaraannya? Gampang. “PKB akan tetap ikut. Kalau tidak, Istana tahu kuncinya,” demikian warganet. Kendaraan besar PKB bisa mubadzir. (mky)