LAKA KERJA. Lokasi BUMN PT Barata Indonesia yang terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo, kemarin. Foto : much shopii

GRESIK | duta.co – Polisi sedang menyelidiki kecelakaan kerja yang menyebabkan Agung Setiawan tewas tertimpa cetakan besi di tempat kerjanya  di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Barata Indonesia.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo kepada wartawan menyatakan anggotanya sudah melihat tempat kejadian perkara (TKP). Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan ada tidaknya indikasi pidana dalam peristiwa itu. Yang jelas, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

Sebab, kebanyakan, kasus kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan prosedur keselamatan kerja. ”Masih harus menunggu hasil penyelidikan selesai.Belum bisa disimpulkan,” tukasnya kepada wartawan, Kamis (24/5/2018) kemarin.

Perwakilan perusahaan pelat merah yang terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo tersebut mendatangi Polres Gresik. Namun, pihak perusahaan belum mau menjelaskan maksud kedatangannya ke Mapolres Gresik.

”Yang jelas melakukan koordinasi,” ujar Direktur Operasi PT Barata Indonesia Bobby Sumardiat Atmosudirjo kepada wartawan, kemarin.

Diakuinya, adanya karyawan yang terlibat kecelakaan kerja. ”Itu namanya kecelakaan tunggal, ya,” ucapnya.

Dijelaskan, kecelakaan tersebut terjadi pada Rabu (23/05) kemarin. Saat itu, seluruh karyawan melakukan apel dan breifing. Selanjutnya, semua karyawan melakukan aktivitas sesuai divisi kerjanya masing-masing. Termasuk Agung yang berada di Divisi Industri Komponen dan Permesinan Sub Divisi Pabrik Pengecoran.

Saat itu, Agung yang tercatat warga Kelurahan Ngipik Kecamatan Gresik tersebut, bekerja di sebelah tumpukan cetakan besi. Tumpukan cetakan tersebut ambruk dan mengenai tubuh Agung.

Bobby menyatakan pihak perusahaan berkomitmen memberikan perhatian lebih kepada keluarga korban. Sebab, kehilangan kepala keluarga bukanlah hal mudah. Itu berat. ”Kita tidak ingin pihak keluarga kecewa,” katanya.

Karena itu, perusahaan BUMN itu memberikan jaminan pendidikan untuk anak korban. Asuransi pendidikan diberikan sampai jenjang sarjana. ”Kita perhatian aspek kemanusiaannya,” jelasnya.

Pihaknya akan tetap mematuhi aturan yang berlaku. Hingga saat ini, pihak dinas tenaga kerja (Disnaker) dan kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. (pii)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry