Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini menunjukkan KTA Fatayat NU didampingi Senior Vice President Bank BNI, Shadiq Akasya, di Jakarta, Senin (4/12). duta.co/istimewa

SURABAYA |duta.co  – Kartu Tanda Anggota (KTA) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) bukan hanya kartu anggota biasa. KTA salah satu badan otonomi NU ini bisa multi fungsi. Bisa dijadikan kartu untuk segala kebutuhan perbankan bukan sekadar kartu identitas. Di antaranya sebagai Kartu Debit (Saving Based); Kartu Tapcash (elektronik money), Sarana Pengelolaan Data Based dan Pengelolaan Iuran Anggota serta manfaat lainya yaitu untuk membiasakan seluruh anggota fatayat NU menggunakan electronic channel bank seperti mobile banking, SMS banking dan ATM.

Karena itu, Fatayat NU menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk menerbitkan kartu multi fungsi ini. Dan di sela Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Fatayat NU yang diselenggarakan di Hotel Arya Duta Jakarta , dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman sekaligus Perjanjian Kerjasama antara Fatayat NU dengan BNI. Perjanjian itu tentang Penerbitan dan Pengelolaan Kartu Tanda Anggota serta Pengelolaan Dana melalui Cash Management.

Penandatangan nota kesepahaman dimaksud dilakukan Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini dengan Senior Vice President Bank BNI, Shadiq Akasya, Senin (4/12). Turut menyaksikan penandatanganan ini Ketua Nahdlatul Ulama Robikin Emhas dan beberapa Pejabat dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi, di antaranya Sekretaris Jendral Anwar Sanusi dan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemendes PDTT, Taufik Madjid.

Bagi BNI kerjasama ini sebagai sebuah komitmen untuk selalu peduli dan mendukung program pemerintah diantaranya adalah penciptaan Cashless Society yaitu Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di masyarakat. Salah satu perwujudan untuk menciptakan gerakan dimaksud BNI akan terus berupaya Mengembangkan Sistem dan Menerbitkan Kartu Tanda Anggota untuk komunitas, kekeluargaan, sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.

“Dengan kerjasama ini kami berharap BNI bisa menjadi Bank Transaksional di lingkungan keluarga besar Organisasi Fatayat NU guna mewujudkan salah satu misi organisasi yaitu membangun kesejahternaan, kemandirian serta peningkatan kapasitas SDM anggota Fatayat NU,” ujarnya dalam rilis yang dikirim ke duta.co, Senin (4/12).

BNI sendiri masuk dalam organisasi NU Fatayat karena Fatayat merupakan organisasi pemudi (wanita muda) Islam, serta salah satu badan otonom di lingkungan Nahdlatul Ulama yang memiliki potensi besar untuk dapat ikut berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa melalui kepemimpinan perempuan yang berkualitas.

Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan kader Fatayat memang harus memiliki kemampuan lebih. Karena itu Fatayat rutin memggelar pelatihan terutama kepemimpinan. Pelatihan ini untuk meningkatkan skill kader-kader Fatayat NU yang berbakat dan berminat menduduki posisi – posisisi strategis di negara ini dalam berbagai level. Dengan pelatihan ini diharapkan bisa membentuk kader Fatayat NU yang memiliki pengetahuan dan skill untuk menjadi pemimpin perempuan yang berkualitas. Untuk membentuk kader Fatayat NU yang mampu menjadi promotor bagi kader lainnya sebagai bentuk penguatan organisasi. Juga untuk membentuk kader Fatayat NU yang memiliki skill Dealing dengan media sesuai dengan isu strategis.end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry