JAKARTA | duta.co – Motif penembakan dua Brimob oleh rekannya yang kemudian bunuh diri di Blora, Jawa Tengah, ternyata masalah utang.  Hal itu diungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat kerja dengan Komisi III di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017). Pihaknya tengah melaksanakan investigasi kasus tersebut. “Saat ini untuk sementara motifnya pribadi, masalah stres karena utang,” ujarnya.
Diberitakan duta.co, anggota Brimob Brigadir Kepala Bambang Tejo (36) menembak dua rekannya, Â Brigadir Budi Wibowo (30) dan Brigadir Ahmad Supriyanto (35) hingga tewas. Kemudian dia sendiri bunuh diri dengan menembak kepalanya. Kejadian Selasa (10/10) malam, itu menghebohkan lokasi pengeboran sumur minyak PT Sarana Gas Trembul, Dukuh Canggah, Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Blora, Jawa Tengah.
Tito menegaskan teknis peminjaman dan penggunaan senjata api oleh anggota Polri diatur dengan aturan internal yang sangat ketat. Kata Tito, hal ini juga diatur dalam Peraturan Kapolri. “Ada beberapa perkap yang sudah mengatur senjata api, penembakan harus ada pertanggungjawaban, laporan, tata cara peminjaman yang harus melalui tes psikologi, dan lain-lain,” ujar Tito.
Namun, jika dalam kasus di Blora itu terdapat pelanggaran aturan yang dilakukan oleh pimpinan satuan yang bersangkutan, maka Polri bisa memberikan sanksi. “Kita juga miliki aturan tentang sanksi yang cukup keras di lingkungan Polri. Kalau ada pelanggaran tata cara peminjaman senjata api, penggunaan, termasuk pembinaan pengawasan oleh pimpinan satuan yang bersangkutan,” lanjut Tito.
Terkait kasus ini, Tito juga meminta agar tak ada generalisir terhadap Polri. Tito menyebut masih ada puluhan ribu anggota Polri yang memegang senjata api dan tidak bermasalah. “Kami berharap tak menjadi titik generalisir anggota Polri dalam penggunaan senjata api,” ucap Tito. hud, net
