RICUH : Sempat terjadi sitegang anggota Polresta Kediri dengan pendukung Paslon Dua di depan Taman Hutan Kota Joyoboyo (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI | duta.co -Sikap santun disampaikan Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi atas kesalahpahaman yang terjadi saat digelar Pawai Kampanye Damai, start dan finish di depan Taman Hutan Kota Joyoboyo Minggu Kemarin.
Menurut orang nomor satu di Polres Kediri Kota ini, atas kejadian ini,  sangat diharapkan dijadikan bahan koreksi bagai penyelenggara dan pengawas pemilu untuk selalu berkoordinasi dengan pihaknya.
Saat dikofirmasi pada Senin (19/2), Kapolresta Kediri mengaku telah mendapatkan semua laporan dari semua pihak dan langsung melakukan evaluasi internal kepada anggota yang diterjunkan dalam /pengamanan dan pengaturan.
“Saya ini kaget, ada informasi masuk pihak polisi melakukan pembiaran saat terjadi kericuhan. Padahal saya terjun langsung berusaha meredam agar tidak terpicu,” ungkap AKBP Anthon Haryadi.
Berdasarkan laporan dan keterangan saksi mata, bahwa truk trailer telah parkir di depan Kantor DPC PDI Perjuangan, Jl. Teuku Umar No. 83 Kelurahan Ngadirejo Kota Kediri sejak pagi. Kemudian, dijelaskan Kapolresta Kediri, saat rombongan pawai dimana masing – masing diperkenankan membawa 1 truk untuk sound sistem dan 11 mobil berpenumpang melintas, trailer tersebut ternyata berada tidak jauh dari rombongan belakang mobil penyapu Polresta Kediri.
“Rombongan paslon dua setelah finish langsung melanjutkan perjalanan, kemudian paslon dua berhenti untuk foto bersama di depan Taman Hutan Kota. Usai paslon tiga melintas ketiga melintas diikuti truk trailer ini terjadi keributan diawali dari bunyi klakson,” jelasnya.
Anggota berada di sekitar lokasi segera melakukan pengaturan untuk memperlancar lalu lintas, namun rupanya terjadi kesalahpahaman berawal dari protes atas keberadaan truk tersebut.
“Kami berusaha meredam dan kami telah memberikan penjelasan atas understanding ini kepada paslon satu beserta pendukungnya,” jelas AKBP Anthon Haryadi.
Namun patut menjadi catatan, saat pawai selesai tidak terlihat pihak panitia penyelenggara maupun pengawas pemilu, yakni KPU dan Bawaslu yang seharusnya turut menjaga dan mengawal mulai awal hingga akhir.
“Ini menjadi koreksi bersama, kami berharap dukungan semua pihak termasuk kawan – kawan media dan warga masyarakat untuk bersama mewujudkan Pilkada Serentak berlangsung aman, lancar dan guyub,” terang Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi. (nng)