TOKO GROSIR SEPATU: Sejumlah aparat keamanan berjaga di sekitar lokasi penggerebekan terduga teroris di Desa Bengkal, Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (1/2). (antara)

SEMARANG | duta.co – Densus 88 Antiteror, Jumat (2/2), melepas dua dari empat orang yang dtiangkap terkait kasus dugaan terorisme pada Kamis (1/2) kemarin. Dua orang itu ternyata hanya pekerja di Toko Aneka Grosir sepatu di Temanggung dan tak terbukti terlibat terorisme.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono mengatakan, dua orang itu sudah dikembalikan ke rumahnya. Namun seorang lainnya diduga terlibat terorisme. “Yang dua dikembalikan, hanya teman kerja, yang satu Densus 88 yang menangani,” usai acara olahraga bersama TNI di halaman RS Bayangkara Semarang, Jumat (2/2).
Dua orang yang dikembalikan berinisial Zaenal dan Lukman. Sedangkan yang masih diamankan oleh Densus 88 Antiteror berinisial Ageng alias Waluyo.
Condro mengatakan, penangkapan dilakukan setelah terduga pelaku Ageng alias Waluyo menyediakan senjata pada aksi teror di Thamrin-Jakarta dan senjata berasal dari jaringan Filipina. “Kemarin ada penangkapan terkait jaringan Filipina dan Thamrin sebagai penyedia senjata di Thamrin,” kata dia.
Ageng, Zaenal, dan Waluyo ditangkap di sebuah toko grosir sepatu di Jalan Secang Temanggung Km 03, RT 05 RW 05, Dusun Bengkal, Desa Bengkal, Kec Kranggan, Kab Temanggung, Kamis (1/2), pukul 09.00 WIB.  Densus 88 menyita sejumlah barang bukti yakni 2 telepon genggam, 6 buah flashdisk, 1 dompet hitam, 1 buku panduan, 1 buku penjelasan pembatalan keislaman. Juga, 2 majalah Arroyan, 1 buku zikir pagi dan petang, kartu ATM Mandiri, dan uang tunai Rp28.289.000.
Selain penangkapan di Temanggung, Densus 88 juga menangkap Sidik (33) di Banyumas. Sidik diduga menyembunyikan Ageng yang ditangkap di Temanggung tersebut. Selain Sidik, Densus 88 juga menangkap Slamet (33), namun pria ini juga dilepas. Dalam penggeledahan di rumah Sidik, polisi menyita senapan dan busur panah selain bukti lainnya.
Penggeledahan dilakukan di dua lokasi, yakni di Desa Pasir Wetan, Kecamatan Karanglewas, dan Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan. Sidik adalah warga Kelurahan Karangpucung, Banyumas, sedangkan Slamet adalah warga Sitanggal, Brebes.

Kapolda Jateng Condro menyatakan, kini pihaknya lakukan pendekatan kepada mantan teroris yang telah menjalani hukuman agar bisa diterima di masyarakat.  “Pendekatan untuk teroris kita tidak kurang-kurang, dari pendekatan sosial hingga keagamaan,” tegasnya. hud, net
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry