SURABAYA | duta.co – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, irjen Pol Machfud Arifin berharap lulusan Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya bisa menjadi orang penting, minimal menjadi gubernur. Jika hanya bisa menjabat di kepolisian adalah hal yang biasa. Harapan Kapolda itu disampaikan saat berpidato di wisuda sarjana dan magister UbharaSurabaya di Hotel Utami Rabu (27/9).
“Jadilah orang penting yang bisa berkarya. Ubhara harus bisa mencetak lulusan yang maju, berkiprah di dunia nasional dan internasional. Jangan jadi orang biasa-biasa saja. Kalau lulusan Ubhara berkarier di kepolisian itu sudah hal biasa,” ujar Kapolda.
Untuk mencetak lulusan yang berkualitas itu, kata Kapolda, Ubhara harus lebih agresif. Ubhara harus memiliki kampus yang representarif dan juga memiliki banyak guru besar sehingga lulusan Ubharabisa berkualitas. “Sama kayak rumah sakit. Kalau rumah sakitnya tidak representatif, tidak punya dokter ahli walau alat-alat canggih tidak akan ada orang yang berobat. Makanya Ubhara harus lebih baik lagi ke depan,” jelasnya.
Dengan Ubhara lebih agresif mengembangkan diri maka semua hal yang diinginkan akan juga cepat tercapai. Karena dengan usia Ubhara yang memasuki 35 tahun untuk sarjana dan 24 tahun untuk program magister, pergerakannya sangat lamban. “Sampai saat ini lulusannya brlum sampai seribu. Ayo Ubhara Surabaya kita pacu untuk agresif,” tandasnya.
Kapolda juga meminta kerjasama Ubhara Surabaya dengan Polda Jatim terus ditingkatkan. Terutama untuk peningkatan pendidikan para anggota Polri yang ada di lingkungan Polda. Kini, kata Kapolda, ada 12 orang anggota Polda Jatim yang menempuh pendidikan magister dan 15 orang untuk sarjana Srtara 1 yang kuliah di Ubhara. Ini jumlah yang sangat sedikit dibandingkan jumlah anggota di Polda Jatim yang mencapai 4 ribu personil.
“Masa dari 4 ribu yang lulusan sarjana hanya sedikit. Kami ingin kerjasama ini terus ditingkatkan. Karena peningkatan kualitas usmber daya manusia itu sangat penting. Semoga ke depan akan semakin banyak anggota kita yang kuliah,” tandasnya.
Sementara itu, wisuda kali ini Ubhara meluluskan 764 mahasiswa yang terdiri dari 605 program sarjana dan 150 dari program magister. Ini adalah wisuda ke-48 untuk program Sarjana dan ke-24 untuk Magister.
Rektor Ubhara Surabaya, Edy Prawoto, SH, M.Hum mengata-kan wisuda ini adalah salah satu perwujudan bentuk tanggung jawab Ubhara Surabaya kepada bangsa dan negara. “Ini adalah w u j u d k a r y a u t a m a U b h a r a Surabaya,” ujarnya.
Edy Prawoto menjelaskan se-tiap lulusan Ubhara baik S1 atau S2 memiliki pengalaman, penge-tahuan dan keahlian tertentu. Penting bagi para lulusan untuk terlibat dalam interaksi-inter-aksi lokal untuk meningkatkan kapasitas bagi perusahaan atau organisasi di mana nanti para lulusan berkiprah. “Ubhara ini menjadi universitas yang global, world class university. Tidak mudah karena kita harus me-manfaatkan konetivitas geokul-tural untuk kemajuan perguruan tinggi ini,” tandasnya. end