Kiai Ali Badri (KANAN) bersama KAPOLDA JATIM (KALA ITU) Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, MH (Keterangan foto sentralone.id)

SURABAYA | duta.co –  Ulama terkemuka Madura, KH Ali Badri Zaini meminta Polda (Kepolisian Daerah) Jawa Timur, tidak mengeluarkan izin untuk kegiatan Kiai Imad (KH Imaduddin Utsman Al Bantani, Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Tangerang) di Tuban.

Rencananya, acara itu berlangsung hari ini (Rabu  19 Juni 2024), pukul 13.00 WIB, di Yayasan PP Tarbiyatut Thullab, Soko, Tuban, Jawa Timur. Alasan Kiai Ali Badri, sangat masuk akal. Karena belakangan, ceramah Kiai Imad (ujung-ujungnya) menyerang Nasab Ba’alawi yang katanya tidak sambung kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw.

“Mas Imam Sugianto, Kapolda Jawa Timur (Irjen Irjen Pol Drs Imam Sugianto ,MSi red) yang dirahmati Allah SWT. Itu ada undangan acara tanggal 19 Juni di Tuban. Pembicaranya adalah provokator (Kiai Imad red),” demikian KH Ali Badri Zaini, dalam rekaman berdurasi 7:22 menit, terkonfirmasi duta.co, Rabu (19/6/24).

Menurut Kiai Ali Badri, acara di Tuban itu, sebagaimana sudah viral di medos, ujungnya sangat berbahaya. Bisa memecah belah umat. “(Dia) Ingin memecah-belah habaib dengan ulama-ulama terkait masalah Nasab Ba’alawi dan ke-Walisongo-an. Sebagaimana disampaikan Rais Aam PBNU, KH Miftakhul Achyar, bahwa ini adalah (bahaya) perpecahan (umat),” tambah KH Ali Badri Zaini.

Masih menurut Kiai Ali Badri, kecintaan umat terhadap almaghfurlah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari (Muassis NU) dan para Habaib itu. tidak bisa dipisahkan. “Di Jawa Timur semua cinta NU dan cinta habaib. Ini ada yang mengaku kiai dari Banten, mau mengobok-obok Jawa Timur. Di Madura juga demikian, tetapi, semua bisa diblokir bersama (Kapolda Jatim waktu itu) sehingga Madura tetap aman, tidak berdarah-darah,” tambahnya.

Mengapa perlu pemblokiran? “Karena Imad ini yang dibahas selalu masalah nasab, anti habaib. Dia selalu bicara habaib (Ba’alawi) bukan keturunan Rasulullah. Ini berbahaya. Mohon Mas Imam (Kapolda Jatim) untuk memberitahu Kapolres Tuban, jangan sampai mengeluarkan izin. Bubarkan. Di Sampang dan Pamakeasan batal, tidak jadi. Kenapa? Karena kalau sampai diberi izin, bisa banjir darah. Allahmdulillah, tidak jadi. Kita teken bersama dan ini demi menjaga ukhuwah umat,” tegasnya.

Jawa Timur, lanjut Kiai Ali Badri, selama ini sudah sangat kondusif. Dijaga dengan susah payah oleh aparat penegak hukum bersama warga. “Saya terlibat langsung untuk menciptakan Jawa Timur kondusif. Kalau ada percikan api, kita bersama ulama memadamkan, membunuhnya jangan sampai api itu berkobar. Jawa Timur terus kondusif. Menurut Bu Khofifah ‘Jogo Jawa Timur’. Artinya, kita jaga, harus tetap kondusif,” pungkasnya.

Belakangan memang beredar masif, ajak untuk menghadiri acara Kiai Imad. “Asslamu’alaikum Wr. Wb. Dengan senantiasa mengucap syukur kehadirat Allah SWT, Kami Pengurus PWI (Perjuangan Walisongo Indonesia) dan Pengurus Laskar Sabilillah Tingkat Daerah Kabupaten Tuban akan menyelenggarakan kegiatan Pengajian Kebangsaan dengan tema “Menjaga dan Memperkaya Wawasan Khazanah Budaya Nusantara dan Kearifan Lokal” yang akan diselenggarakan besok  pada : Hari: Rabu. Tanggal : 19 Juni 2024 Waktu : 13.00 WIB s.d selesai Tempat : Yayasan PP. Tarbiyatut Thullab, Desa Sumurcinde Kecamatan Soko Kabupaten  Tuban Penceramah : KH. IMADUDDIN UTSMAN AL BANTANI (Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Tangerang ). Demikian undangan ini kami sampaikan , atas kehadirannya, kami sampaikan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

Undangan secara tidak langsung ini, dikhawatirkan bisa merusak ukhuwah umat yang selama ini sudah kondusif. Warga Jawa Timur tampaknya, tidak mau diobok-obok oleh kepentingan kelompok. “Agenda Kiai Imad ini berbahaya. Kalau kita kaji lebih dalam, apa sih untungnya? Apa mau mengajak umat membenci habaib? Kalau ada prilaku oknum tidak baik, ya jangan digebyah-uyah. Saya salut arahan Kiai Ali Badri Madura, semoga beliau selalu sehat walafiat, senantiasa menjaga kerukunan kita,” demikian komentar warganet. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry