Mass bakar kaos ganti presiden. (FT/ANDI MULYA)

SURABAYA | duta.co – Aksi massa menolak Ahmad Dhani di Surabaya sudah kelewatan. Meski Ahmad Dhani sudah pindah ke Hotel Elmi, massa masih memburunya. Inilah buntut Deklarasi 2019 Ganti Presiden. Ironisnya, mereka mengancam tidak akan meninggalkan Hotel Elmi sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Massa menuntut Ahmad Dhani keluar dari hotel dan meminta maaf telah melakukan gerakan deklarasi Ganti Presiden di Surabaya. Salah satu perwakilan massa dari Elemen Masyarakat Cinta NKRI, Musdik menyatakan bahwa Ahmad Dhani haramo masuk Surabaya.

“Kami minta Ahmad Dhani pulang ke Jakarta jangan balik ke Surabaya. Jangan coba kota kita ini kayak Jakarta yang bisa dibuat mainan,” tegasnya.

Mengenai Deklarasi 2019 Ganti Presiden, Muslih menyatakan bahwa mengenai ganti presiden itu biarkan tahun depan dibahas dan diperjuangkan. Jangan masalah ganti presiden dijadikan alat politik mengobok obok Kota Surabaya.

“Kalau ada pernyataan Ahmad Dhani pergi dari hotel dan pulang ke Jakarta maka, saya janji massa langsung bubar,” jelasnya.

Senada Ahmad Nur Aminudin salah satu koordinator aksi Koalisi Elemen Bela NKRI juga menunggu Ahmad Dhani untuk pergi dari Surabaya bila tidak, massa elemen masyarakat cinta NKRI tidak akan pergi dari Hotel Elmi. “Kalau memang Dhani arek Surabaya, maka keluar dari kamar hotel dan temui kami,” ucapnya.

Aminudin menambahkan bahwa warga Surabaya tidak terima dengan celotehan Ahmad Dhani yang menganggap bahwa elemen masyarakat, musisi, dan Banser adalah idiot. “Maka dari itu kami menuntut Ahmad Dhani untuk keluar menemui kami untuk menarik perkataannya tersebut,” ujarnya.

Di luar lobi hotel, ratusan massa aksi membakar kaos bertuliskan #2019 Ganti Presiden sebagai bentuk penolakan warga Surabaya. Massa juga mengancam apabila dalam 1 x 24 jam Ahmad Dhani tidak menarik ucapannya maka elemen aksi akan melaporkan dirinya ke Polda Jatim. (and)