Tim Kancah Plek didampingi Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Umdatus Soleha (tengah). FOTO/endang

SURABAYA | duta.co – Kancah Plek (Kantong Charger Handphone Simple dan Unik) buatan lima mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus menjadi pembicaraan.

Tas unik ini semakin diburu pembeli, bahkan peminatnya harus inden.

Produk unggulan Rita Zahara/S1 Manajemen, Choirus Sa’adah/ S1 Manajemen, Yustin Wulandari/ S1 Manajemen, Puspa Setya Arum Sari/ S1 Akuntansi dan Mira Nirmala Gita/ S1 Manajemen ini sudah mulai banyak dijual di dunia maya.

“Ya Alhamdulillah. Sudah mulai banyak pesanan. Kita produksi terus. Kewalahan juga melayani pembeli,” ujar Rita Zahara mewakili teman-temannya, Selasa (31/7).

 Diakui Rita, kini dia dan teman-temannya sedang fokus untuk memasarkan produknya ini ke pusat-pusat gadget yang ada di Surabaya.

“Sudah ada beberapa toko yang bersedia menjual. Sekarang kami sedang menunggu boks atau kotak pengemasannya supaya lebih memiliki nilai jual,” tandasnya.

Rita dan tim memang mencoba untuk mencari reseller. Tapi reseller-nya itu  bukan sepetrti yang selama ini diterapkan.

“Kita sifatnya nitp. Kalau laku dibayar. Kalau reseller yang ada kan harus nyediain modal duluan,” tukasnua.

Kancah Plek adalah produk inovasi tas multifungsi. Produk tas handphone selain berfungsi sebagai kantong telepon selular (ponsel) juga sebagai tempat ngecas.

Saat proses men-charge, tas ini juga bisa difungsikan agar kabel dan ponsel tidak berserakan di meja.

Tas ini bisa menempel di tembok sehingga lebih praktis. Selain itu bisa digunakan untuk jalan-jalan  yang praktis dan kekinian.

 Produk ini  ide awalnya karena melihat seringkali banyak orang men-charge handphone di sembarang tempat dan membuat kabel berserakan di mana-mana.

 “Bahkan handphone-nya diletakkan di meja, ditempelkan di dekat stop kontak dan banyak tempatnya. Sangat tidak praktis dan membuat mata gatal melihatnya,” ujar Rita.

Dari sanalah, Rita dan teman-temannya berpikir bagaimana menciptakan tas mulrifungsi yang memang fungsi utamanya adalah wadah untuk ngecharge handphone.

“Jadi begitu nyolokin tas bisa langsung nempel di tembok stop kontak. Simple, praktis dan unik,” tandas Rita.

Mulailah Rita dan teman-temannya membuat proposal.

Proposal dengan bimbingan para dosen diajukan untuk mengikuti program PKM 2018 yang digelar Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

Dan beruntung, mereka berhasil mendapatkan hibah PKM 2018 bersama enam tim lainnya.

Setelah berhasil mendapatkan hibah itu, Tim Kancah Plek ini sudah mulai memproduksi tas unik ini. Mereka mendesain model tas yang memiliki tiga fungsi yang diinginkan.

Selain itu, mereka memilih bahan tas yang juga tahan lama serta motif yang juga menarik.

Dikatakan Rita, bahan yang dipakai adalah kain waterproof atau tahan air. Sehingga bisa digunakan dalam kondisi apapun. “Namanya kain paminasi,” tandas Rita.

Karena mereka tidak ahli dalam menjahit, maka dipilih seorang penjahit yang bisa menerjemahkan ide desain yang mereka buat.

“Karena pesanan mulai banyak, kita butuh mencari penjahit tambahan,” kata Rita. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry