KEDIRI | duta.co – Wajb dikunjungi dan menjadi sentra oleh-oleh khas Kediri yang wajib dikunjungi, Kampung Tahu Mbah Karyo di jalan Letjend Suparman, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Sentra oleh-oleh yang menjadi ikon di wilayah timur Kota Kedir, menampilkan hal berbeda, dengan deretan rombong berwarna kuning di pinggir jalan raya.
Pantauan duta.co di lokasi, total ada 15 rombong di sentra penjualan tahu. Hal ini terwujud dari hibah dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD yang disalurkan melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdaganggan Kota Kediri.
“Jadi dengan memfasilitasi pengrajin tahu dengan membentuk kawasan penjualan di Kelurahan Tinalan ini, kami berharap Kota Kediri sebagai Kota Tahu lebih dikenal luas oleh masyarakat,” kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri, Ashari, saat ditemui usai meresmikan sentra oleh-oleh Kampung Tahu Mbah Karso.
Ashari juga mengatakan, selama ini masyarakat luas belum banyak yang mengetahui keberadaan produksi tahu di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, ini.
Meski sudah ditetapkan sebagai Kampung Tahu, Kelurahan Tinalan belum mempunyai stand khusus untuk penjualan produk, karena akses yang sulit dijangkau, yakni di gang sempit.
Dari kondisi itu, kata Ashari, ketika banyak pengunjung luar kota yang singgah menggunakan kendaraan besar kerab tidak bisa masuk dan kesusahan.
“Sehingga kita berinisiatif untuk membangun sentra penjualam di pinggiran jalan besar ini,” jelasnya.
Ashari mengungkap, apabila sebanyak 15 rombong yang disalurkan berhasil dikembangkan, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan ditambah
“Kita ingin di jalan Letjend Suparman ini akan menjadi sentra penjualan industri tahu di Kota Kediri,” harapnya.
Mbah Karyo, Pekerja Pertama Tahu Legend Mbah Kacung
Sementara, koordinator penerima rombong sekalgus Ketua Kelompok masyarakat (Pokmas) Eli Sensusiono, menyampaikan, terimakasih atas perhatian yang diberikan ke Kampung Tahu yang berada di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, setempat.
Ia mengungkap, cerita asal mula Kampung Tahu ini bermula dari seorang warga bernama Mbah Karyo yang mengawali produksi tahu sekitar tahun 1950, silam.
Mbah Karyo merupakan pekerja dari Mbah Kacung, pelopor pembuat tahu pertama di Kediri. Nama aslinya adalah Lauw Soen Hoek, tahun 1912.
Lanjut Eli, usaha produksi tahu di Kelurahan Tinalan ini turun temurun sampai sekitar 19 lokasi.
“Saya sudah bertemu dengan cucunya, Mbah Karyo yang pertama mendirikan produksi tahu di Kelurahan Tinalan ini,” urainya.
Terakhir, Eli berharap, dengan adanya Kampung Tahu Mbah Karyo, bisa menumbuhkan sentra ekonomi di wilayah timur Kota Kediri, utamanya di Kelurahan Tinalan. (bud)