ULAH OKNUM : Deklarasi Kampanye Damai diwarnai ulah oknum pendukung yang melintas dengan truk trailer di depan Taman Hutan Kota Joyoboyo (duta.co/M. Isnan)

KEDIRI| duta.co -Agenda Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri berupa Pawai Deklarasi Kampanye Damai kemarin dinodai ulah oknum pendukung salah satu pasangan calon paslon. Oknum  berusaha menerobos rombongan paslon nomor urut dua yang berhenti di depan Taman Hutan Kota Joyoboyo, untuk foto bersama.
Dijelaskan Wahyudi, Komisioner KPU Divisi Keuangan, Umum dan Logistik, saat truk trailer dikendarai salah satu simpatisan paslon, berpenumpang sekitar tiga orang menggunakan kaos warna merah dan terpasang gambar berlogo PDI, melewati rombongan paslon nomor dua sedang berhenti di depan Taman Hutan Kota Joyoboyo.
“Menginggat jalan satu arah, terjadi kesalahpahaman. Dikira para pendukung salah satu paslon nomor urut dua bahwa trailer tersebut ikut Pawai Taaruf Kampanye Damai. Padahal sebenarnya, itu hanya lewat pulang pasca menyambut pawai di depan Kantor DPC PDI. Akhirnya terjadi kesalahpahaman antar pendukung paslon,” jelas Wahyudi, Komisioner KPU Divisi Keuangan, Umum dan Logistik.
Pelaksanaan Pawai Kampanye Damai, mengambil start dan finish di depan Hutan Kota Joyoboyo awalnya berjalan sesuai rencana. Namun setibanya di garis finish, kemudian muncul keributan dikarenakan kemacetan atas kehadiran truk trailer dari utara.
“Rombongan paslon nomor urut dua, Abdullah Abu Bakar – Lilik Muhibbah saat itu berada di halaman depan merasa terganggu dengan bisingnya suara klakson dikarenakan kehadiran trailer ini,” jelasnya.
Dianggap polisi tidak bertindak sigap untuk mengurai kemacetan ini, sejumlah pendukung paslon dua berusaha melayangkan protes karena jalur tidak steril, menginggat acara belum selesai. Sempat terjadi cekcok hingga akhirnya Mas Abu, turun tangan dan berusaha melerai keributan ini dengan menyampaikan langsung kepada Kapolsek Kota, Kompol Sucipto menjadi sasaran protes.
“Memang sempat terjadi aksi dorong antara simpatisan paslon dua dengan pihak Kepolisian, namun sebenarnya petugas berusaha melerai. Harapannya untuk mengantisipasi kericuhan agar tidak semakin membesar. Namun selanjutnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan baik dan kami akan lakukan evaluasi atas kegiatan ini,” jelas Wahyudi. (ian/nng)