SURABAYA | duta.co – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Jatim, Susy Susilawati meminta agar para Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) meningkatkan kualitas diri. Selain itu, juga harus dibarengi dengan peningkatan sikap perilaku (attitude). Mengingat, JFT punya peran penting dalam memutar roda dan semangat reformasi birokrasi. Karena perannya yang semakin besar dan vital,
Hal itu diungkapkan Susy, Jumat (11/1/2019). Mulai dari Analis Keimigrasian, Pemeriksa Keimigrasian, Penyuluh Hukum, PK Bapas, Asisten PK, Pranata Komputer, Perawat Penyelia, Arsiparis dan Perancang Peraturan Perundang-undangan. Menurutnya, dewasa ini JFT sangat berperan dalam memajukan Kemenkumham. “Kedepan, konsep birokrasi adalah kaya fungsional dan miskin struktural,” ujarnya.
Untuk itu, dia menganggap bahwa para JFT memiliki tuntutan tersendiri. Maju tidaknya seorang JFT tergantung kompetensi diri masing-masing. Sehingga, kemampuan diri sendiri untuk mengelola pekerjaannya sangat diperlukan. “JFT harus meningkatkan kapasitas diri, tetap disiplin dan jangan arogan,” ujarnya.
Karena menurutnya, seorang JFT masih bisa diturunkan lagi. Jika kualitas kerja dan attitudenya tidak sesuai dengan ekspektasi negara. Dia pun memberikan sebuah tips agar para JFT bisa meniru gaya kerja Jack Ma. “Jack Ma awalnya adalah orang yang tidak diperhitungkan, tapi mau belajar. Sehingga jadi salah satu orang terkaya di dunia,” ucapnya.
Hal itu karena Jack Ma selalu menghargai orang yang memilki sikap dan semangat. Selanjutnya dia bisa menyatukan orang dalam satu tujuan. Tidak bekerja sendiri-sendiri. “Ini sama dengan tujuan kita, yaitu saling berkolaborasi untuk mengoptimalkan kinerja,” tuturnya.
Selain itu, menurutnya Jack Ma memiliki visi ke depan. Hal ini didukung dengan etos kerja yang tinggi. Selain itu, dia juga orang yang gigih. Tidak pernah menyerah. “Jack Ma orang yang mencintai hidup. Tidak pernah membuat lawan. Salah satunya dengan tidak pelit berbagi ilmu,” ujarnya. (eno)
