Tampak suasana pengambilan sumpah yang dipimpin langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati, Rabu (40/5/2018). (DUTA.CO/Henoch kurniawan)

SURABAYA | duta.co – Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati memimpin upacara pengambilan sumpah dan janji jabatan 5 Notaris dan 1 warga negara asing (WNA) hari ini (30/5/2018). Selain itu, dua notaris yang berpindah daerah jugaikut diambil sumpahnya.

Pengambilan sumpah itu dilakukan di ruang rapat teleconference Kanwil Kemenkumham Jatim. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Divisi Administrasi Wisnu Nugroho Dewanto dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM M Yunus Affan. Sedangkan Kepala Bidang Hukum Sutrisno dan Kepala Bidang Pelayanan Hukum Mustiqo Vitra Ardhiansyah bertindak sebagai saksi.

Sumpah tersebut dibacakan oleh Susy dan diikuti oleh seluruh peserta. Setiap peserta nampak khidmat dalam pengambilan sumpah tersebut. Tak terkecuali Fai Wah Chan, WNA asal Tiongkok yang diambil sumpahnya. “Saya berharap, semua peserta pengambilan sumpah bisa melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Kakanwil.

Susy melanjutkan, proses menjadi warga negara Indonesia (WNI) tidaklah mudah. Untuk itu, beliau berharap kepada Wah Chan untuk memahami kewajiban dan haknya sebagai warga negara. Termasuk hak politiknya. “Anda sudah bisa turut serta dalam pemilihan kepala daerah  tahun ini,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut atas Keputusan Presiden tersebut, Ibu Susy memintanya agar segera berkoordinasi dengan dinas kependudukan dan catatan sipil. Agar, namanya bisa segera dicatat sebagai WNI.

Sedangkan untuk notaris baru, Susy berpesan agar bisa menjalankan jabatannya sesuai dengan aturan dan kode etik yang berlaku. Karena, selama dua tahun ini semakin banyak notaris yang bermasalah hukum. Satu-satunya cara untuk menanggulanginya adalah dengan bertindak sesuai dengan aturan dan kode etik yang ada. “Notaris ini jabatan terhormat, jadi jangan sampai mencoreng nama baik notaris,” pesannya.

Sementara itu, Fai Wah Chan mengaku senang dengan status barunya. Menurutnya, ini menjadi mimpi lama yang menjadi kenyataan. Memang, Pria kelahiran 24 Desember 1950 itu sebenarnya dilahirkan di Bangka, Indonesia. “Namun, pada 1960 saya harus ikut orang tua pulang ke Hongkong,” ujarnya.

Namun, Wah Chan nampaknya berjodoh dengan Indonesia. Pada awal 1990-an dirinya kembali ke Indonesia. Dia merintis usaha di bidang perdagangan hasil laut dan hasil alam lain (cengkeh dan tembakau). Usahanya berkembang cukup pesat. Produknya berhasil masuk ke pasar Internasional. Mayoritas dagangannya diekspor ke pasar Tiongkok dan Jepang.

“Saat ini ada sekitar 30 pegawai yang bekerja di perusahaan saya, Rencananya mau ekspansi lagi, agar bisa membawa lebih banyak lagi produk Indonesia ke kancah Internasional,” tutupnya. (eno)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry