keterangan foto syakirawisata.com

JEDDAH | duta.co – Tampaknya Arab Saudi mulai berhitung soal potensi ekonomi. Meski tidak dikatakan pelit, tetapi potensi pendapatan digali, pemborosan ditutup rapat. Kado pahit tahun baru, Arab Saudi mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk harga jual di dalam negeri antara 80 persen hingga 126 persen, Senin (1/1/2018).

Terhitung mulai 1 Januari 2018, Kementerian Energi, Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, mengumumkan kenaikan harga bahan bakar dengan oktan 91 dari 0,75 riyal (Rp 2.710) perliter menjadi 1,37 riyal (Rp 4.950) perliter (meningkat 82 persen).

Sementara, bahan bakar dengan oktan 95 dari 0,90 riyal (Rp 3.252) perliter menjadi 2,04 riyal (Rp 7.371) perliter (meningkat 126 persen). Sedangkan harga bahan bakar Diesel untuk transportasi, disebutkan tidak mengalami kenaikan. Demikian dilaporkan Arabian Business. Dikatakan kebijakan ini untuk menekan konsumsi domestik yang terus meningkat.

Tidak hanya itu, masih dalam kado 2018, Arab Saudi juga memanfaatkan pendapatan dari sektor haji dan umroh lewat pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 5%.  Risikonya, biaya keberangkatan haji dan umroh tahun ini diperkirakan bakal naik.

PPN itu diterapkan mulai tanggal 1 Januari 2018. Penerapan ini seiring dengan turunnya harga minyak dunia di negara-negara kawasan Timur Tengah. Arab Saudi dan UEA akan mulai menerapkan PPN dengan tarif 5% untuk sejumlah barang, seperti makanan, pakaian, barang elektronik dan bensin, serta tagihan telepon, air dan listrik, dan pemesanan hotel.

Dampak dari kebijakan tersebut, menurut Wakil Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Muharom Ahmad, seluruh kebutuhan penunjang ibadah haji dan umrah berpotensi mengalami kenaikan harga.

“Semuanya (berpotensi naik). Semua komponen transportasi, katering, maskapai penerbangan, hotel. Semuanya dikenakan 5%,” ujarnya seperti dikutip dikutip Detik Finance.

Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo), Syam Resfiadi menambahkan, imbas dari kenaikan barang dan jasa yang terkena PPN 5% di Arab Saudi akan membuat biaya ibadah ke Tanah Suci yang diselenggarakan biro perjalanan naik. “Insya Allah saya yakin semua (biro) travel akan menaikkan harga tersebut.Bila tidak (dinaikkan), pasti akan menurunkan margin keuntungan yang didapat,” tuturnya. (em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry