KADO ISTIMEWA : (ki-ka) Wakil Rektor 1 Unusa, Kacung Marijan dan Rektor Achmad Jazidie bertepuk tangan menyaksikan penyanti Sharla yang bernyanyi di hadapan pejabat Unusa usai syukuran pembukaan lustrum Rabu (21/2). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) siap untuk naik kelas. Naik kelas dalam arti peningkatan akreditasi. Dan diprediksi sebelum penerimaan mahasiswa baru 2018 ini, akreditasi FK sudah berubah dari minimal C menjadi minimal B.

Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, mengakui FK memang menjadi salah satu program studi (prodi) yang harus ganti akreditasinya. “Sudah saatnya FK meningkatkan akreditasinya. Selain prodi lain juga akan melakukan hal yang sama,” ujar Jazidie, di sela-sela tasyakuran pembukaan lustrum Unusa di kampus B, Rabu (21/2).

Unusa memang giat untuk meningkatkan akreditasi semua prodinya. Bahkan di tahun ke lima ini lebih dari separuh yang sudah akreditasi B. Dan sisa prodi yang belum, tahun ini sudah akan berganti. “Saat ini kami sedang mempersiapkan prodi yang belum reakreditasi, termasuk fakultas kedokteran,” tambahnya.

Dekan FK Unusa, dr Handayani mengungkapkan saat ini proses reakreditasi FK Unusa sudah dalam tahap mengunggah borang. Secara bertahap borang diup-load ke situs resmi Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM PTKES).

“Sekarang ini sedang berlangsung proses pendampingan dari dosen Universitas Negeri Solo (UNS). Selama tiga bulan ke depan kami didampingi bagaimana mempersiapkan diri untuk proses reakreditasi ini,” ujarnya.

Bagi FK Unusa, reakreditasi ini sangat penting. Karena dengan akreditasi minimal B, kepercayaan masyarakat untuk menitipkan putra-putrinya menempuh pendidikan dokter akan semakin besar. Sehingga nantinya, akan semakin banyak pendaftar di FK Unusa. Dengan semakin banyaknya pendaftar, maka persaingan akan semakin ketat.

“Kalau persaingan ketat, kami leluasa untuk melakukan seleksi. Kami akan semakin bisa menentukan maka yang berkualitas. Sehingga kalau inputnya berkualitas, maka Insha Alloh outputnya juga berkualitas. Tapi ini bukan berarti selama ini tidak berkualitas ya, tapi setidaknya dengan pendaftar yang banyak seleksinya semakin ketat,” jelas Handayani.

Diakuinya, walau nantinya akreditasi FK Unusa naik, tapi kuota mahasiswa FK tidak akan bertambah, masih di angka 50 mahasiswa per tahun. Karena penambahan kuota itu harus dibarengi dengan penambahan tenaga dosen dan fasilitas penunjang kuliah lainnya.

Karena itu, FK Unusa masih akan bertahan dengan kuota yang saat ini sudah ditentukan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Kami akan melihat dulu lulusan FK Unusa seperti apa. Sekarang masih empat tahun FK berjalan. Kita lihat dua tahun lagi setelah lulusan menjalani program studi profesi dokter. Kalau mereka banyak yang terserap di dunia kerja, maka kita akan berpikir untuk menambah,” tuturnya.

Tahun Akreditasi

Rektor Unusa Achmad Jazidie menyerangkan potongan tumpeng kepada perwakilan Yarsis Mohammad Jaelani. duta.co/istimewa

Tahun ini, Unusa memang mencanangkan sebagai tahun akreditasi. Setelah lembaga meraih akreditasi B, maka Unusa semakin semangat untuk melakukan reakreditasi pada seluruh program studinya. Program studi yang memperoleh akreditasi B sampai saat ini prodi S1 Keperawatan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, Profesi Ners, S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), S1 Gizi, S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan yang terakhir S1 Manajemen.

“Jumlah ini insya Allah akan bertambah lagi, karena selain masih ada yang belum keluar dari hasil visitasi BAN PT dan LAM PTKes, juga masih ada beberapa Prodi yang dalam tahap pengajuan untuk bisa dilakukan reakreditasi,” katanya.

Jazidie menambahkan, semua prestasi ini menjadi kado istimewa saat Unusa memasuki Lustrum Pertama tahun 2018 ini dan menjadi semangat dan motivasi tersendiri didalam memasuki tahun perkuliahan baru nanti.

Dikatakannya, prestasi akreditasi terbilang luar biasa bagi Unusa, karena diajukan dan diraih sebelum jatuh tempo izin Prodi habis. Kami mengajukannya ketika izin Prodi baru berjalan dua tahun dari jatah izin empat tahun untuk dilakukan reakreditasi.

“Usahanya memang sangat luar biasa untuk kami bisa meningkatkan proses pembelajaran yang berkualitas bagi umat. Unusa tidak main-main untuk urusan ini, karena kami menerima amanah untuk menjadikan para sivitas akademika Unusa sebagai generasi yang rahmatan lil alamin,” kata Rektor.

Terkait program akreditasi, tahun 2018 akan terus dilanjutkan untuk Prodi yang memang belum melakukan reakreditasi, antara lain, Prodi S1 Akuntansi, S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD), S1 Sistem Informasi, dan S1 Pendidikan Dokter.

Jazidie meyakini, para mahasiswa yang ketika masuk masih mendapati Prodinya terakreditasi C, ketika lulus akreditasi Prodinya minimal B. “Ini sudah menjadi tekad kami untuk terus meraih akreditasi terbaik. Karena akreditasi merupakan salah satu manifestasi dari kualitas proses pembelajaran dan tata kelola prodi dan institusi,” katanya.

Atas akreditasi itulah, Jazidie menargetkan tahun perkuliahan 2018-2019 bakal menerima sebanyak 1.200 mahasiswa baru. Kini untuk beberapa Prodi telah mulai menerima mahasiswa baru baik dari jalur prestasi maupun mandiri. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry