PERTEMUAN : Suasana pertemuan di Balai DesaTrisulo Kecamatan Plosoklaten (ft/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Dihadiri perwakilan warga dan sopir pengangkut galian C, digelar pertemuan di Balai Desa Trisulo Kecamatan Plosoklaten pada Sabtu (24/11/2018) dimulai pukul19.30 wib. Hadir juga Kepala Desa Punjul, Agus saat digelar sosialisasi atas kerusakan jalan desa.

Disampaikan Muhammad Mustofa, bahwa pertemuan ini sengaja digelar menyikapi keluhan warga masalah jalan yang rusak yang hingga kini belum diperbaiki. “Saat jalan utama diaspal mereka melintasi jalan kampung, akhirnya rusak,” jelas Kades Trisulo.

Kemudian diberi kesempatan selama dua minggu untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Terkait isu bahwa truk galian di larang melintas di jalan umum yang baru sebulan diaspal, Mustofa mengaku bukan kewenangannya melarang.

“Bilajalan kampung tidak diperbaiki, ada usulan dilarang melintas jalan utama,” jelasnya.

Sejumlah sopir truk yang hadir, mengaku bahwa seharusnya desa juga memberikan solusi yang terbaik. Namun keberadaan oaguyuban yang pernah dibentuk justru dibubarkan.

“Kami siap saja memperbaiki jalan yang rusak, karena jalan utama sedang diaspal. Tapi harus ada yang mengkoordinir, jangan hanya main suruh terus mengancam dilarang lewat,” jelas salah satu sopir terlihat emosi.

Karena dari keterangan beberapa sopir, Kades Trisulo juga memiliki armada angkutan dan selama ini masih aktif beroperasi.Tentunya, ini bisa menjadi celah hukum bila kemudian sopir juga menuntut keadilan.

“Mau menegakkan hukum, tapi penguasanya juga memiliki usaha yang sama. Sama juga konyol dan bisa berimbas adu domba warga,” jelas M.Akson Nul Huda, sosok advokat yang juga tokoh peduli lingkungan.(nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry