PONTIANAK | duta.co – Pengurus PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Komisariat IAIN Pontianak sukses menggelar agenda silaturahmi Alumni dan Kader PMII serta Symposium Nasional dengan tema “Penguatan Ideologi Pancasila Untuk Membentuk Kader Ulil Albab Sebagai Pemersatu Bangsa “. Acara ini di laksanakan di Kantor Walikota Pontianak. Kamis, (6/12/2018).

Agenda Silaturahmi Alumni dan Kader PMII ini dihadiri Wakil Rektor 3 IAIN Pontianak Dr, Abdul Mukti, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif Kalimantan Barat, Dr Zainudin. Dosen IAIN Pontianak Baihaqi dan Didi Darmadi. Hadir pula kepolisian daerah Kalimantan Barat, senior Sahabat Nasir Wahab serta para kader dan alumni PMII lainya.Acara dibuka Dr Zainuddin.

Berikutnya Pelatihan Kader Dasar (PKD) Raya  Pengurus Komisariat IAIN Pontianak, yang dilaksanakan dari tanggal 6 sampai 9 Desember, di pantai Kura Kura Singkawang. Para peserta PKD berangkat dari Pontianak tepat sesudah acara Symposium selesai.

Tema mengenai Pancasila menjadi wajib disampaikan ketika berada di tahapan PKD. Karena setelah melalui tahapan PKD, kader telah paham tentang arti ideology Pancasila yang berasas keislaman, seperti yang di sampaikan pemateri pertama Wakil Rektor 3, Abdul Mukti.

Pentingnya Belajar Sejarah

Ia menyampaikan tentang sejarah penetapan hari lahir Pancasila yang kemudian karena ada dua pandangan menjadi sebuh polemik yang diperdebatkan. Menurutnya masalah tersebut dapat diatasi secara enteng dengan adanya sosok Kiai.

Ia juga menyinggung tentang pentingnya belajar sejarah, karena saat ini diskusi mengenai sejarah sangat sepi, apalagi di era teknologi ini pemuda lebih menyukai membaca tulisan di media sosial secara sekilas, terkadang dengan pemahaman yang belum luas tulisan sepintas yang ada di medi sosial menjadi masalah yang diperdebatkan yang akhirnya menimbulkan konflik media.

Mujiyono perwakilan  Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyampaikan tentang pengalamannya  yang berhubungan dengan Pancasila. Menurutnya kita harus bersyukur dengan ideology Pancasila yang kita miliki karena didalamnya merupakan Kalimatun Sawa yaitu titi temu kesepakatan berbangsa dan bernegara.

Ia juga menyampaikan bahwa di daerah Kalimantan Barat yang isinya beragam patut disyukuri dengan keadaan yang damai, menurutnya di daerah lain sudah terdapat oknum oknum yang berkampanye tantang Daulah Islam. Padahal di dalam Pancasila nilai nilai religious sudah terkandung di dalamnya.

Dalam paparannya, Baihaqi menyampaikan tentang potret kader Ulul Albab. Menurutnya, Ulul Albab, tercantum di beberapa surah di Alquran. Ia menjelaskan tentang hubungan PMII dengan Ulil Albab. “Kaitannya dengan PMII, justru jargon PMII, zikir, fikir dan amal sholeh sangat sesuai dengan misi ulul al-bab yang terdapat dalam kitab suci Alquran,” ungkapnya.

Menurutnya hal tersebut mesti diingat (zikir), tentu tata cara agar supaya membentuk tatanan berbangsa dan bernegara yang baik, mesti difikirkan (fikir) secara konprehensif, maka dibentuklah tatanan pemerintahan dengan sila yang keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh himah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dan bagaimana kita beramal sholeh, maka mesti mengamalkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (sit)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry