SIDOARJO | duta.co – Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch) Sigit Imam Basuki yakin, bahwa, warga Sidoarjo tidak asal pilih dalam Pilkada yang akan berlangsung Rabu, 27 November 2024 nanti. Kita punya pengalaman pahit, tiga bupati berturut-turut terlibat kasus korupsi.
“Ini warning serius. Peringatan keras. Intinya jangan sampai warga Sidoarjo memilih calon bupati dari anasir koruptor. Kita telah merasakan betapa berat laju pembangunan di daerah ini. Padahal, apa yang tidak ada di Sidoarjo,” tegas Sigit kepada duta.co, Jumat (6/9/24).
Dalam Pilkada Sidoarjo nanti, warga memiliki dua pilihan, adalah pasangan SAE (Iin-Edy) dan BAIK (Subandi-Mimik). Menurut Sihit, warga gampang memilih, mana yang lebih tepat untuk masa depan Sidoarjo. “Karena itu, jangan sampai suara kita terbeli. Pilbup Sidoarjo besok, sangat menentukan baik tidaknya masa depan kita,” tegasnya.
Kabar Baik Presiden
Ada kabar menarik dalam peresmian Flyover Juanda oleh Presiden Jokowi, Jumat (6/9/2024). Tidak cuma kawasan Aloha, Presiden Jokowi juga menyinggung masalah lain, seperti percepatan layanan di Sidoarjo. Presiden Jokowi juga memberikan pesan khusus kepada Plt Bupati Subandi.
“Pak Presiden juga meminta agar Sidoarjo sebagai kota industri memberikan ruang yang luas bagi pengusaha untuk berinvestasi. Pelayanan perizinan harus cepat dan tidak boleh dihambat,” ujar Subandi seperti terunggah kabarbaik.co.
Subandi merasa senang, karena daerah Sidoarjo mendapat perhatian khusus dari Presiden Jokowi. Ia bertekad untuk membenahi Kota Udang ini. Memang masih ada kendala kemacetan di beberapa titik, seperti Gedangan. “Sidoarjo telah mengajukan pembangunan flyover tambahan di area tersebut kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono,” katanya.
Respon Menteri PUPR sangat positif. Rencana pembangunan flyover di Gedangan sudah ada, desainnya juga sudah selesai. “Kami, pemerintah daerah, telah menyiapkan panitia lokal untuk proses pembangunan flyover tersebut,” ungkap Subandi dengan wajah optimis.
Menurutnya, Pemkab akan segera membahasnya. Merapatkan dengan OPD terkait dan masyarakat setempat agar tidak ada kekhawatiran atau aksi protes dari warga. Proyek flyover Gedangan ini masuk dalam rencana pembangunan tahun 2025.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga meresmikan Flyover Juanda yang memiliki panjang total 858 meter dan terbagi menjadi dua bagian: Flyover A sepanjang 435 meter dan Flyover B sepanjang 423 meter. Selain itu, terdapat dua frontage road, yakni frontage luar sepanjang 500 meter dan frontage dalam sepanjang 260 meter.
Presiden juga meresmikan sembilan jembatan tipe callender hamilton (CH) yang dibangun di delapan kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan total anggaran Rp 592 miliar. Selain itu, Jokowi meresmikan 11 ruas jalan sepanjang 66 kilometer di delapan kabupaten/kota, yang dibangun dengan anggaran Rp 379 miliar. (net/kb.c)