Keterangan foto PoskotaNews

JAKARTA | duta.co – Dulu, Anies Baswedan dicap anti salawat, anti tahlil, bahkan dituduh sebagai Islam radikal. Kini, setelah Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, semua baru paham, selain lebih nasionalis dibanding Ahok, Anies justru punya keinginan ada tempat untuk majelis dzikir dan salawatan di pulau reklamasi.

Seperti kita tahu, pembangunan pulau reklamasi tidak mungkin dihentikan. Tetapi, semua harus diambil alih Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pemerintah yang akan mengelola penuh empat pulau reklamasi yang pembangunannya masih dilanjutkan.

Direktur Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan mengaku telah mendengar langsung dari Gubernur DKI Anies Baswedan bahwa pembangunan pulau reklamasi akan sepenuhnya mengutamakan kepentingan warga ibukota.

“Jadi Anies menjelaskan kepada saya di situ nanti akan dibangun Aqua Culture, kampung nelayan, kemudian berbagai fasilitas publik yang bebas, nggak usah bayar,” jelasnya dalam diskusi bertajuk ‘Menyoal Kejahatan Korporasi Terhadap Reklamasi Teluk Jakarta’ di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).

Tak hanya itu, Anies bahkan bercita-cita ingin membangun sebuah pulau reklamasi khusus untuk digunakan oleh majelis salawat para ulama dan habib. Di pulau khusus itu, para pemuka agama bisa setiap hari mengumpulkan jamaah dalam jumlah banyak untuk memanjatkan do’a-do’a.

“Saya agak terkejut ketika Anies mengatakan kita akan buat satu lagi sebesar Monas untuk habib-habib dan majelis zikir. Jadi setiap hari bisa berdzikir di sini,” pungkasnya.

Adapun, empat pulau reklamasi yang masih dilanjutkan pembangunannya adalah Pulau C, D, G dan N. Pembangunan dilanjut karena pulau sudah terlanjur terbentuk. Dan hebatnya, dengan adanya tempat khusus majelis dzikir, maka, hilang sudah kekhawatiran, bahwa, pulau ini akan dipakai etnis tertentu untuk main petak umpet dengan oknum pemerintah.

Inilah jurus jitu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang patut diapresiasi. (ian,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry